Pasuruan, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Gus Taufiq Abdurahman menegaskan bahwa peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh Artificial Intelligence (AI), meskipun teknologi berkembang sangat pesat.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Kerja (Raker) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan yang digelar di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tutur, Jumat–Sabtu (18–19/07/2025).

"Zaman teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Apapun yang dicari para murid bisa dengan mudah didapatkan melalui internet," ujarnya.

Menurut Ketua Yayasan Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan ini, peserta didik saat ini didominasi oleh generasi Z dan generasi Alpha. Mereka terbiasa mencari informasi melalui Google dan kecerdasan buatan (AI).

"AI adalah alat yang bisa mengumpulkan dan menyampaikan informasi, tetapi tidak mampu menggantikan sentuhan personal seorang guru," terangnya.

Ia menekankan bahwa, guru memiliki peran penting yang tidak bisa digantikan oleh mesin, terutama dalam membentuk karakter dan menjaga kesehatan mental peserta didik. "Guru tidak bisa tergantikan oleh AI, karena AI tidak bisa mengajarkan empati, nilai-nilai moral, dan menjaga kesehatan mental murid," tegasnya.

Gus Taufiq juga mendorong agar para guru terus berinovasi dan kreatif dalam proses pembelajaran, mengingat siswa saat ini telah akrab dengan internet dan gawai sejak usia dini. Hal ini membuat latar belakang pengetahuan setiap siswa menjadi berbeda-beda.

"Sejak kecil, generasi Z sudah memegang smartphone. Mereka tumbuh dengan arus informasi yang sangat deras dan beragam," jelasnya.

Ia berharap, melalui Raker ini LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan mampu menyusun dan merealisasikan program kerja yang adaptif dan progresif dalam menjawab tantangan zaman.