• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Kediri Raya

Taati Protokol Kesehatan, PMII Kediri Gelar Kaderisasi Daring

Taati Protokol Kesehatan, PMII Kediri Gelar Kaderisasi Daring
Ketua Komisariat PMII Sunan Ampel, Kediri, Abdullah Muwafaq. (Foto: NOJ/Ahmad Rofi)
Ketua Komisariat PMII Sunan Ampel, Kediri, Abdullah Muwafaq. (Foto: NOJ/Ahmad Rofi)

Kediri, NU Online Jatim
Kegiatan pengkaderan berbasis dalam jaringan atau Daring merupakan  salah satu alternatif ketika tuntutan regenerasi dalam tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dibenturkan dengan situasi pandemi Covid-19. Apalagi Pengurus Besar (PB) PMII telah mengeluarkan hasil sidang pleno terkait pedoman teknis pelaksanaan kaderisasi formal di masa pandemi.

 

“Karenanya PMII Komisariat Sunan Ampel Kediri akan mengelar kegiatan Pelatihan Kader Dasar atau PKD secara online,” kata Abdullah Muwafaq, Senin (12/7). 

 

Ketua Komisariat PMII Sunan Ampel Kediri tersebut menjelaskan bahwa tema kegiatan nantinya adalah ‘Ditempa Marang Candradimuka Banjur Dadi Ksatria Mandra Guna; yang dilaksanakan 23 hingga 27 Juli 2020 menggunakan aplikasi Google Meet.

 

"Dari hasil pembicaraan, kami patuh kepada keputusan PB PMII. Meskipun kami sudah difasilitasi ruang, namun khawatir ada klaster Covid-19 baru dari kegiatan PMII,” terangnya.


Sidul, sapaan akrabnya menambahkan sistem yang digunakan dalam PKD Online bahwa akan ada 10 Materi dengan dibagi menjadi 5 hari dan 2 forum. Sehari ada 3 pertemuan, yakni pagi dan sore. 

 

“Materi dengan media Googel Meet, sedangkan malam pendampingan 5 anak satu instruktur melalui Whatsapp Grup,” jelasnya.


Namun di satu sisi, ada konsekuensi yg harus dipertaruhkan di mana kualitas pemahaman kader terhadap isi materi kaderisasi secara menyeluruh.


Ketua Cabang PMII Kediri, Mohammad Khadikul Fikri mengakui keterbatasan interaksi yang hanya melalui media zoom dan sejenisnya menjadikan transformasi pengetahuan antara pemateri dan peserta menjadi terbatas. Begitu pula sharing gagasan antara peserta satu dengan peserta lain juga terbatas.

 

"Ketika hal ini dilihat dari sudut pandang kajian ilmu komunikasi interaksi langsung antara komunikator dengan komunikan bertemu dan bertatap muka, jauh lebih efektif dibandingkan interaksi melalui media zoom dan sejenisnya,” terangnya. 


Mahasiswa pascasarjana Universitas Islam Kadiri ini mengingatkan harus tetap ada eksperimen yang dilakukan agar pengkaderan berbasis Daring dapat teruji. 

 

“Demikian pula akan diketahui di mana titik kekurangannya, agar ke depan dalam situasi yang sama proses kaderisasi tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya.

 

Kontributor: Ahmad Rofi
 


Editor:

Kediri Raya Terbaru