Sumenep, NU Online Jatim
Kegiatan bulanan yang paling unik dan terkenal bagi kalangan Nahdliyin adalah lailatul ijtima. Itu merupakan pertemuan di waktu malam. Momen tersebut dijadikan sebuah kebiasaan oleh kiai untuk membahas berbagai permasalahan penting, baik keagamaan, sosial dan kemasyarakatan.
Namun akhir-akhir ini kebiasaan tersebut mulai redup lantaran dihantui pandemi Corona. Pada saat yang sama, ada anjuran dari pemerintah untuk menjaga protokol sehat yang antara lain membatasi massa berkumpul.
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan menghidupkan kembali program bulanan yang sebelumnya aktif sebelum pandemi menimpa.
"Di awal kepengurusan kami, acara lailatul ijtima berjalan lancar sebelum masyarakat dihebohkan oleh Covid-19. Seluruh pengurus datang, mulai dari syuriyah, tanfidziyah, lembaga, ranting, hingga badan otonom NU," kata KH A Junaidi Mu'arif, Selasa (9/6).
Ketua MWCNU Pragaan tersebut menjelaskan bahwa acara dimanfaatkan pengurus harian untuk membahas, memecahkan, dan mencari solusi atas problematika organisasi, dan permasalahan lain.
"Pada masa new normal, kami sengaja menghadirkan mustasyar untuk memberikan tausiyah tentang beragam isu publik yang mulai mempengaruhi Nahdliyin. Sebelum Covid-19 kami hanya memfokuskan pada evaluasi di setiap lembaga, ranting, dan Banom NU," ujarnya.
Malam tersebut, pengurus mendatangkan KH Baihaqi Syafiuddin untuk memecahkan beragam problematika publik. Sebelumnya, Kiai Hasbullah Marzuq mempertanggungjawabkan LPJ kepanitiaan Harlah ke-97 NU dan Pekan Rajabiyah.
Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
