• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

‘Langkah Awal’, Kumpulan Cerpen Karya Tujuh Santri di Pasuruan

‘Langkah Awal’, Kumpulan Cerpen Karya Tujuh Santri di Pasuruan
Cover buku 'Langkah Awal' karya santri Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/MF)
Cover buku 'Langkah Awal' karya santri Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/MF)

Pasuruan, NU Online Jatim

Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan menerbitkan buku kumpulan cerita pendek berjudul ‘Langkah Awal’. Buku itu adalah  karya santri Bayt Al Hikmah angkatan ketujuh yang ditulis oleh enam santri pesantren tersebut.

 

Santri-santri produktif penulis buku ‘Langkah Awal’ itu adalah Abdul Hafidz Dawami, Yusril Fahmi Azizi, Zaky Aufani, Achmad Esa Assidhqy, Ibnu Hakim Syah, dan Syafindarus. Buku tersebut secara resmi diterbitkan pada hari Rabu pekan lalu oleh Yayasan Ponpes Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan.

 

Alfan Ariffudin selaku pembina memaparkan, buku ‘Langkah Awal’ berisi kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh enam santri Bayt Al Hikmah yang mempunyai pengalaman, pemikiran dan cerita hidup di pondok pesantren dengan tema yang berbeda-berbeda.

 

Cerita yang mereka jahit berdasarkan pengalaman dan pemikiran mereka masing-masing. Sejak awal mereka berniat menerbitkan karya mereka karena ingin membangakan nama Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah. Selain itu, mereka juga ingin memotivasi santri-santri yang lain agar produktif dalam berkarya.

 

“menulis merupakan modal kreativitas yang harus dibangun oleh setiap orang siapa pun itu. Oleh karenanya dari menulis akan timbul jiwa penulis yang bisa mendakwakan Islam di masa yang akan datang,” kata Alfan kepada NU Online Jatim, Ahad (04/04/2021).

 

Salah satu penulis buku tersebut, Yusril, mengatakan bahwa menulis adalah hal yang sederhana. Meski sederhana, namun dengan cara itulah ia dan santri yang lain bisa membanggakan pesantren tempat selama ini dia belajar.

 

“Saya berharap dengan terus berkarya melalui tulisan bisa memberikan dampak kepada santri yang lain, sehingga mereka mau menulis dan bisa menerbitkan buku karya-karya santri yang lain,” ujar Yusril.

 

Penulis: Mokh Faisol

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru