• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

75 Tahun Kemenag, Kerukunan Umat Beragama adalah Modal Membangun Bangsa

75 Tahun Kemenag, Kerukunan Umat Beragama adalah Modal Membangun Bangsa
Ahmad Zayadi, Kepala Kanwil Kemenag Jatim. (Foto: NOJ/br)
Ahmad Zayadi, Kepala Kanwil Kemenag Jatim. (Foto: NOJ/br)

Surabaya, NU Online Jatim

Kementerian Agama berdiri pada 3 Januari 1946 atas usulan para ulama pada sidang pleno Komite Nasional Pusat Indonesia (KNIP). Pada tahun 2021 ini, berdirinya Kementerian Agama kembali diperingati dengan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75.

 

Di peringatan HAB ke-75 ini Ahmad Zayadi, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur mengungkapkan, bahwa Kemenag memiliki tugas untuk menjalankan amanah dari para pendiri terdahulu.

 

“Tugas kita hari ini adalah merealisasikan dan mengaktualisasikan pesan-pesan idealisme para muassis. Oleh karena itu, kita tidak hanya menjalankan tugas rutinitas saja, namun amanah para pendiri Kemenag harus menjadi perhatian bersama,” katanya, Selasa (05/01/2021).

 

Zayadi melanjutkan, peringatan HAB tahun ini yang mengusung tema ‘Indonesia Rukun’ adalah refleksi dari sejarah nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal agar bangsa ini maju.

 

“Saya sering kali mengatakan bahwa modal untuk membangun bangsa dengan baik adalah menciptakan kerukunan. Dan ini adalah tugas kita semua,” lanjutnya.

 

Menurutnya, instrumen yang dapat diaplikasikan oleh Kemenag dalam membangun kerukunan umat beragama adalah dengan memperkuat kehidupan beragama dan memperkuat pemahaman keagamaan yang moderat.

 

“Jika instrumen tersebut bisa diaplikasikan dengan baik, maka akan menghasilkan kondisi kehidupan yang rukun,” terangnya.

 

Oleh karena itu, membangun infrastrukur sosial keagamaan sama pentingnya dengan membangun infrastruktur yang lain.

 

“Membangun infrastruktur sosial keagamaan sangat penting, karena kita tidak boleh menjadi subordinat,” ungkapnya.

 

Zayadi berharap, keberadaan Kemenag menjadi ladang mengabdi untuk melayani umat.

 

“Saya selalu mengingatkan, bahwa keberadaan kita di Kemenag semata-mata untuk mengabdi kepada umat. Ini yang substantif dari layanan kita. Insya Allah dengan kebersamaan kita, amanah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama bisa tercapai,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru