• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Kediri Raya

Ada Ancak Jajan saat Peringatan Maulid Nabi di Tulungagung

Ada Ancak Jajan saat Peringatan Maulid Nabi di Tulungagung
Dua ancak jajan ada ditengah-tengah santri saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di TPQ Al-Ikhlas di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jumat (06/11/2020). (Foto: NOJ/ Hida).
Dua ancak jajan ada ditengah-tengah santri saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di TPQ Al-Ikhlas di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jumat (06/11/2020). (Foto: NOJ/ Hida).

Tulungagung, NU Online Jatim

Sekalipun tanggal 12 Rabiul Awal sebagai hari kelahiran Rasulullah telah berlalu, tetapi semarak maulid masih terus berlangsung. Seakan tidak ada hentinya sampai detik ini. Salah satunya seperti Gebyar Maulid yang dilaksanakan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Al-Ikhlas di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

 

"Gebyar Maulid ini merupakan rangkaian acara memperingati Maulid Nabi Muhamamad SAW. Sekaligus pertanda semester satu TPQ telah usai," ungkap Miftahul Huda, Pengasuh TPQ Al-Ikhlas, Jumat (06/11/2020).

 

Gebyar Maulid yang berlangsung singkat ini cukup meriah dengan penampilan santri rebana shalawat. Semua personilnya adalah anak-anak, terdengar enak dan lihai dalam memainkan rebana yang mereka pegang.

 

"Rebana adalah tradisi yang harus kita rawat. Bahkan melalui alat rebana inilah dulu wali songo menyiarkan agama Islam di negeri ini. Kalau tidak kita turunkan ke generasi saat ini kepada siapa lagi?," tambah laki-laki yang juga merupakan Ketua Ansor Pimpinan Ranting (PR) Gandong ini.

 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Itah ini mengatakan, gema shalawat harus terus dilantunkan sebagai bentuk kecintaan, kerinduan, dan wujud iman kepada Rasulullah. Hal itulah yang harus diperkenalkan sejak dini kepada generasi saat ini.

 

"Grup shalawat ini tidak hanya sebagai upaya merawat tradisi, tetapi juga sebagai benteng diri para santri desa mendapatkan pergaulan dan mental yang baik. Dengan lantunan shalawat dalam diri mereka akan mampu membentuk karakter pribadi mereka yang baik, shaleh dan shalehah," tandasnya.

 

 

Acara Gebyar Maulid semakin meriah dengan pemberian hadiah lomba, penghargaan kepada santri berprestasi, makan bersama, dan sebagai penutup ada acara ancak jajan. Acara ini digelar di depan halaman TPQ Al Ikhlas.  

 

Dalam acara ancak jajan ini, semua santri akan saling berebut mendapatkan jajanan yang ada di ancak berbentuk mirip gunungan tumpeng. Hanya saja, gunungan mirip tumpeng ini terbuat dari belahan bambu.  

 

Acara ini berlangsung khitmad dengan pakaian dominasi putih yang dikenakan para santri, lengkap dengan kopiah dan sarung bagi laki-laki serta rok untuk santri putri. Terlihat berbagai bendera Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) juga mewarnai Gebyar Maulid ini.

 

Editor: Romza


Editor:

Kediri Raya Terbaru