• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 17 April 2024

Jujugan

Ada Cihu yang Enak Dicamil Usai Buka Puasa di Probolinggo

Ada Cihu yang Enak Dicamil Usai Buka Puasa di Probolinggo
Jajanan cihu yang biasa dikudap warga Kabupaten Probolinggo usai buka puasa Ramadlan. (Foto: NOJ/SN)
Jajanan cihu yang biasa dikudap warga Kabupaten Probolinggo usai buka puasa Ramadlan. (Foto: NOJ/SN)

Probolinggo, NU Online Jatim

Masing-masing daerah memiliki camilan khas Ramadlan. Jika pun sama, pasti ada sisi-sisi tertentu dari camilan tersebut yang berbeda. Contohnya jajanan cireng. Hampir di semua daerah bisa ditemukan camilan berbahan dasar tepung makanan yang digoreng itu. namun racikan satu sama lain berbeda-beda sehingga rasanya pun tidak sama.

 

Di Kabupaten Probolinggo, misalnya, warga di beberapa desa mengembangkan camilan cireng menjadi berbeda dari cireng pada umumnya. Di Desa Curah Dringu, Kecamatan Tongas, warga mengenal camilan bernama cihu, singkatan dari cireng tahu. Cihu juga bisa ditemukan di desa-desa lain di Probolinggo.

 

Cihu adalah penganan berbahan dasar tahu dan tepung makanan. Cara membuatnya sangat mudah. Mula-mula tahu dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan tepung siap olah. Tahu-tepung itu kemudian digoreng hingga terasa kenyal di lidah. Ketika masak, jajanan ini mirip pentol tahu.

 

Yang membedakan dengan camilan serupa di tempat lain, cihu yang banyak ditemukan di Tongas situ disajikan dengan lumuran bumbu sambal geprek. Cihu-cihu siap saji diulek sehingga sambal gepreknya meresap ke dalam cihu.

 

"Alhamdulillah, selama Ramadlan hingga menjelang Lebaran, biasanya para produsen cihu mengalami peningkatan omzet. Karena biasanya pas ngabuburit banyak sekali warga yang berbondong-bondong membeli cihu," kata Mufia Fuaidah, anak dari penjual cihu di Desa Curah Dringu, Dewi Romlah.

 

Kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama setempat itu mengatakan, saat Ramadlan biasanya ia dan ibunya mulai menjajakan camilan cihu setelah Ashar hingga malam setelah Tarawih. Biasanya, orang-orang membeli cihu untuk dinikmati setelah buka puasa.

 

Editor: Nur Faishal  


Jujugan Terbaru