• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Ada Udik-udikan saat Maulid Nabi di Sidoarjo

Ada Udik-udikan saat Maulid Nabi di Sidoarjo
Anak-anak tampak sangat antusias merebut uang koin recehan dalam acara udik-udikan di halaman masjid Al-Kahfi, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (14/11/2020) malam. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).
Anak-anak tampak sangat antusias merebut uang koin recehan dalam acara udik-udikan di halaman masjid Al-Kahfi, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (14/11/2020) malam. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Beraneka ragam cara dilakukan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk menunjukkan ungkapan rasa syukur dan gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

 

Salah satunya dilakukan oleh Ibu-ibu jamiyah tahlil dan diba’ Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Mereka mengadakan udik-udikan dan santunan anak yatim yang dikemas dalam acara peringatan Maulid Nabi, Sabtu (14/11/2020. Kendati demikian, acara digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

 

Udik-udikan merupakan tradisi melemparkan atau menebarkan uang koin recehan, dan pada intinya makna dari tradisi udik-udikan adalah sebagai wujud rasa syukur. Tradisi tersebut merupakan budaya kearifan lokal warisan para leluhur Desa Kebonagung.

 

Tradisi Udik-udikan kini coba dilestarikan kembali dan digelar dalam acara maulidan. Anak-anak kecilpun tampak sangat antusias ikut merebut uang koin recehan yang dilemparkan panitia.

 

Acara yang dilaksanakan di halaman masjid Al-Kahfi, Desa Kebonagung ini didukung oleh Unit Pengelola Zakat, Infak, dan Shadaqah (UPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) ranting Kebonagung, Pimpinan Ranting NU (PRNU), Badan otonom (Banom), serta warga nahdliyin di kawasan tersebut.

 

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWCNU) Porong, HM Sugiono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah dilakukan oleh ranting NU Kebonagung, lembaga, serta Banom. Sehingga acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.

 

“Sinergi ini sebagai wujud membangun sebuah ukhuwah dan persaudaraan, kalau warga Desa Kebonagung menyebutnya membangun persaudaraan dengan sesama warga NU,” tutur Abah Sugik, sapaan akrabnya.

 

Lebih lanjut, ia mengajak PRNU Kebonagung beserta seluruh Banom tetap bersatu  untuk mendukung dan membangkitkan LAZISNU. “Kalau NU dan Banom tidak bersatu, kaleng Koin NU Peduli tidak akan berjalan. Akan tetapi, jika LAZISNU ranting sudah berjalan, maka semua biaya kegiatan NU akan ditopang oleh LAZISNU, seperti kegiatan pemberian santunan pada malam hari ini,” katanya.

 

Sementara itu, ketua panitia acara sekaligus ketua Jam’iyyah Tahlil dan Diba’ Desa Kebonagung, Hj Siti Ma’rifah, saat ditemui NU Online Jatim menjelaskan, acara tersebut rutin dilakukan dengan sumber dana berasal dari hasil penggalangan donasi kepada jamaah dan warga sekitar. Kali ini pihaknya telah bersinergi serta berbagi program dengan LAZISNU ranting.

 

“Pada acara malam ini, kami bersama LAZISNU ranting telah menyalurkan santunan kepada 30 anak yatim, masing-masing anak mendapatkan santunan sejumlah 200 ribuan,” ujar Ketua Ranting Muslimat NU dan penasehat LAZISNU ranting Kebonagung itu.

 

Ketua LAZISNU Ranting Kebonagung, Mukh Imron Fakhruddin mengemukakan, betapa pentingnya dukungan penuh dari Ketua MWCNU demi keberlangsungan LAZISNU ditingkat bawah. Selain itu, di dalam kepengurusan LAZISNU Ranting Kebonagung, ia juga melibatkan PRNU dan Banom.

 

“Ketua Ranting NU dan Muslimat kami jadikan penasehat LAZISNU ranting, begitu juga dari perwakilan Ansor, Banser, Fatayat, IPPNU dan IPPNU juga masuk dalam kepengurusan LAZISNU,” ungkapnya.

 

Sekretaris UPZIS LAZISNU MWCNU Porong tersebut menjelaskan, UPZIS LAZISNU Ranting Kebonagung telah turut berpartisipasi dalam acara ini. Diantaranya dengan memberikan santunan dan menyediakan sejumlah koin pecahan 500 rupiah untuk udik-udikan.

 

“Kami mengusulkan diadakannya udik-udikan pada acara malam hari ini, untuk memberikan edukasi kepada warga masyarakat bahwa uang receh akan punya makna yang sangat mendalam apabila dikumpullkan dalam kaleng Koin NU Peduli, karena manfaatnya juga akan dikembalikan kepada warga,” jelasnya.

 

Lebih jauh, ia menerangkan, LAZISNU Ranting Kebonagung telah menyalurkan banyak program, seperti santunan anak yatim dan warga dluafa, santunan duka berupa bantuan air mineral. Kemudian berupa santunan untuk kegiatan-kegiatan NU, bantuan modal usaha, dan yang lainnya.

 

“Perolehan kaleng Koin NU Peduli di wilayah Desa Kebonagung saat ini mencapai Rp 3 juta setiap bulannya. Kami berharap perolehan kaleng Koin NU Peduli semakin meningkat, potensi untuk itu sangat besar karena jumlah warga disini cukup banyak,” pungkasnya.

 

 

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan tahlil dan diba’, dilanjutkan dengan udik-udikan, santunan yatim, mauidloh hasanah oleh KH Sya’roni Anwar, serta ditutup dengan doa.

 

Tampak hadir dalam acara, Ketua MWCNU Porong, pengurus PRNU Kebonagung, LAZISNU dan Banom, serta tamu undangan lainnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru