• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Jumat

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Jumat
Pastikan selalu melaksanakan shalat Jumat. (Foto: NOJ/LKo)
Pastikan selalu melaksanakan shalat Jumat. (Foto: NOJ/LKo)

Alhamdulillah pada pekan ini suasana kian kondusif. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berangsung turun level. Dengan kondisi tersebut, kaum muslimin kembali wajib melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid. Apalagi kawasan yang memang steril dan aman untuk melakukannya.

 

Sejatinya, ada ancaman serius bagi kalangan yang tidak melaksanakan shalat Jumat, apalagi tanpa udzur yang dibenarkan syariat. Oleh sebab itu, sudah waktunya mengingat kembali ancaman bagi mereka yang enggan melaksanakan shalat Jumat berjamaah.

 

Di antara dalil shalat Jumat yaitu hadits riwayat Abul Ja’di ad-Dhamri. Rasulullah SAW bersabda:


   من ترك ثلاث جمع تهاونا بها طبع الله على قلبه (رواه أحمد والحاكم. حسن)   

 

Artinya: Siapa pun yang meninggalkan shalat Jumat tiga kali karena meremehkannya, maka Allah Ta’âlâ akan mengecap (menutup) hatinya (sehingga tak mampu menerima hidayah). (HR Ahmad dan al-Hakim. Hadits hasan).   

 

Artikel diambil dariTata Cara Shalat Jumat: Niat, Waktu, Syarat dan Keutamaannya

 

Ada pula hadits riwayat Jabir bin Abdillah RA bahwa Nabi SAW bersabda:


   مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَعَلَيْهِ الْجُمُعَةُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ عَلَى مَرِيضٍ، أَوْ مُسَافِرٍ، أَوْ صَبِىٍّ، أَوْ مَمْلُوكٍ وَمَنِ اسْتَغْنَى عَنْهَا بِلَهْوٍ أَوْ تِجَارَةٍ اسْتَغْنَى اللهُ عَنْهُ، وَاللهُ غِنَىٌّ حُمَيْدٌ. (رواه البيهقي)   

Artinya: Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia wajib shalat Jumat pada hari Jumat, kecuali bagi orang sakit, musafir, anak kecil, atau budak. Barangsiapa yang mengacuhkan shalat Jumat karena lalai atau sibuk urusan perniagaan, maka Allah tak akan memperhatikannya, Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (HR al-Baihaqi) 

 

Karena ketegasan teks-teks syariat yang memerintah shalat Jumat, Syekh Zainuddin al-Malibari dalam Fathul Mu’în mengatakan: Wa shalâtuha afdhalu al-shalawât (shalat Jumat adalah shalat yang paling utama di antara shalat lainnya). (Zainuddin bin Abdil Aziz al-Malibari, Fathul Mu’în pada Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, [Indonesia, al-Haramain], juz II, halaman: 52).    

 

Demikian halnya hari Jumat, ia termasuk hari paling mulia dibandingkan hari lainnya dalam sepekan. Abu Hurairah RA meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW:


 خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ. (رواه أحمد)   

Artinya: Hari terbaik di mana matahari terbit di hari itu adalah hari Jumat, pada hari itulah Nabi Adam as diciptakan. Hari itu ia dimasukkan ke surga dan dikeluarkan dari sana, dan hari Jumat adalah hari tibanya kiamat. (HR Ahmad)   

 

Bila tidak karena kemuliaan hari Jumat, tidak mungkin rasanya Allah mengabadikan momen-momen bersejarah (awal mula dan penutup kehidupan) di hari tersebut. Sampai-sampai, malaikat sendiri menyebut hari Jumat dengan yaumul mazîd (hari bonus besar-besaran), sebab, di hari inilah Allah membuka sekian banyak pintu kasih sayang, karunia, dan kebaikan-Nya.  


Editor:

Keislaman Terbaru