• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Aneka Kegiatan Sosial Meriahkan Idul Adha dan HUT RI Ranting NU di Sumenep

Aneka Kegiatan Sosial Meriahkan Idul Adha dan HUT RI Ranting NU di Sumenep
KH A Junaidi Mu'arif (kanan) dan donatur. (Foto: NOJ/Firdausi)
KH A Junaidi Mu'arif (kanan) dan donatur. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Pelaksanaan Idul Adha di masa new normal sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena daging kurban diantarkan kepada kalangan yang berhak ke rumahnya masing-masing. Seperti halnya dilalukan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Jaddung, Pragaan, Sumenep. 

 

Melalui Pengurus Ranting NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mampu menjadi penyalur donasi para aghnia yang peduli kepada kalangan berhak, sekaligus memeriahkan HUT ke-75 RI dengan beragam kegiatan sosial, Sabtu (1/8).

 

KH Ahmad Junaidi Mu'arif menjelaskan Idul Adha merupakan syiar yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Ismail AS. Hal tersebut di masa Nabi Muhammad SAW pun mensunahkan untuk berkurban binatang ternak.

 

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan tersebut merasa puas dengan kinerja PRNU Jaddung. Karena masyarakat mampu merasakan manfaatnya khususnya warga terdampak. 

 

"Semoga bukan menjadi pemula dan terus berlanjut setiap tahun sehingga ranting se-Kabupaten Sumenep bisa meniru gerakan PRNU Jaddung," harapnya. Jika ranting bergerak, maka MWCNU pun ikut bergerak pula, lanjutnya. 

 

Di kesempatan berbeda, Ustadz Hamdani mempertegas bahwa MWCNU Pragaan memberi gagasan dan motivasi kepada semua PRNU se-Kecamatan Pragaan saat safari ranting untuk bisa berkurban dengan cara berkelompok. 

 

"Jadi seekor sapi, perkelompoknya 7 orang sehingga PRNU Jaddung mampu membeli 6 ekor sapi untuk disembelih dan dagingnya bisa dinikmati oleh mustahiq," ujar Wakil Bendahara MWCNU Pragaan. Karena jika perseorangan sulit untuk melakukan kurban di momen Idul Adha, lanjutnya. 

 

Motivasi Rais PRNU Jaddung
KH Asnawi Sulaiman Al-Hafidz menjelaskan bahwa kegiatan ini salah satu bentuk refleksi dari wa shalli lirabbika wanhar. Maksudnya, bentuk pengorbanan dibuktikan dengan menyembelih hewan kurban. Rais PRNU Jaddung tersebut mengutarakan bahwa kegiatan besar dilakukan semata-mata karena Allah SWT.

 

"Kuncinya adalah ikhlas. Bukan karena ingin dipuji hebat oleh ranting lain. Karena setiap ikhtiar didasari oleh wama umiru illa liya'buduna mukhlisina lahuddin," ungkapnya.

 

Tak sampai di situ, dengan demikian seluruh rentetan acara bulan ini merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dengan mengedepankan nilai ikhlas. Karena setiap kendala pasti Allah akan memberikan solusinya. 

 

Kiai yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MWCNU Pragaan mengajak kepada PRNU lainnya agar tidak berkecil hati untuk terus menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan. 

 

"Tetap optimis dan mintalah kepada Allah melalui perantara tawasul Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari. Karena power yang kami miliki adalah Mbah Hasyim walaupun panitia tidak memiliki uang," urainya. Selanjutnya, kunci utama dalam berjamiyah adalah kolektifitas tim yang saling mengisi, mengingatkan, dan keterbukaan. 

 

Alumnus Perguruan Tinggi Al-Quran (PTQ) Jakarta tersebut berbagi pengalaman bahwa rencana awal ingin menyembelih tiga ekor. Namun Allah SWT menyempurnakannya hingga membeli enam ekor sapi dalam kurun waktu sebulan dan membagikannya kepada mustahiq beserta paket Sembako.

 

"Agar tidak terkesan dadakan, tahun depan akan membuat sistem baru yakni melalui tabungan bulanan. Tiap anggota Rp. 150.000," jelasnya.

 

Tak cukup sampai di situ, bukan untuk anggota yang masih sehat tapi untuk para almarhumin pun juga bisa didaftarkan ke kompolan PRNU Jaddung. 

 

Pembina Lembaga Perekonomian (LPNU) dan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPPNU) MWCNU Pragaan menegaskan bahwa sistem tersebut mampu meng-NU-kan warga melalui wadah kompolan Ranting. 

 

"Alhamdulillah hari ini sudah ada tiga warga yang mendaftarkan diri untuk join di kompolan ranting demi mewujudkan keinginannya yakni berkurban," urainya. 

 

Selanjutnya, dirinya menegaskan bahwa gawe besar ini terlaksana berkat kekuatan doa dan NU tidak bisa dinalar dengan akal oleh siapa pun walaupun sekelas profesor. 

 

"Walaupun terkesan dadakan, namun alhamdulillah keberadaan NU sangat dirasakan oleh warga terdampak Covid-19 dan memberikan penegasan kepada khalayak bahwa NU dibutuhkan oleh masyarakat," imbuhnya.

 

Mekanisme Pembagian Daging 
Kiai Zubaidi mengemukakan bahwa kegiatan ini baru pertama kali dan belum pernah dilaksanakan periode sebelumnya. Walaupun sebagian masyarakat melakukannya secara berkelompok.

 

Ketua PRNU Jaddung tersebut menegaskan bahwa periode kali ini penyembelihan dikoordinir oleh ranting NU-Care LAZISNU Jaddung yang dinakhodai KH M Rasyad.

 

"Kegiatan ini terealisasi dilatarbelakangi oleh safari ranting yang dilakukan oleh pengurus MWCNU Pragaan. Saat itu jajaran kiai memotivasi kami untuk mengembangkan kegiatan kemasyarakatan," kisahnya. 

 

Saat ini PRNU Jaddung memfasilitasi kegiatan kurban dengan menyembelih enam ekor sapi. Lokasi pengeksekusian sapi berada di dua tempat, yakni seekor sapi disembelih di kediaman Ketua MWCNU dan lima ekor sapi di kediaman Ketua Ranting NU-Care LAZISNU Jaddung. 

 

Alumni Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung tersebut menjelaskan bahwa sumber dana didapatkan dari 36 donatur dan enam yang tidak mau disebutkan namanya.

 

"Para donatur bukan dari kalangan warga Jaddung saja, tetapi ada yang berasal dari desa Larangan Perreng, Pragaan Laok, Pekamban Daya, bahkan luar desa pun ikut berpartisipasi yakni Talang Pamekasan dan 4 orang dari Jakarta," urainya. 

 

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa setiap sapi ada 7 donatur. Jika di total secara keseluruhan Rp. 63.000.000.

 

Pendistribusian diberikan kepada seluruh ibu yatim, dluafa, dan warga terdampak Covid-19 di setiap dusun serta pekerja atau pensortir daging sapi di lokasi. Selain itu ranting NU se-Kecamatan Pragaan yang ikut bergabung dalam berkurban sehingga dagingnya bisa dibagikan di lingkungannya masing-masing. 
 

Tak sampai di situ, daging kurban juga bisa dibagikan kepada shahibul kifayah yang kebetulan dilaksanakan pada 10 hari di Idul Adha.

 

"Seperti 7, 40, 100, dan 1000 hari kematian warga Jaddung. Tuan rumahnya akan diberikan daging agar disajikan masak kepada jamaah tahlil," ujarnya.

 

Sedangkan Ustadz Abd Ghafur yang didaulat sebagai ketua pelaksana menjelaskan bahwa daging kurban tersebut akan dibagikan kepada setiap rentetan acara HUT ke-75 RI.

 

Dirinya yang sekaligus menjabat Sekretaris PRNU Jaddung menguraikan bahwa setiap tuan rumah atau penyelenggara akan mendapatkan daging kurban untuk disajikan kepada jamaah. 

 

Ada 17 kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus ini, antara lain pencukuran rambut usia anak sekolah sebanyak 25 anak yang laksanakan akhir bulan di pangkas rambut Al-Kindy. 

 

“Dan kedua pada hari ini penyembelihan hewan kurban dan halal bihalal anggota ranting di mushalla Al-Ishlah dengan mengikuti protokol kesehatan," urainya. 

 

Kegiatan dilanjut bekam massal dengan 60 pasien di aula Kiai Basyir Arrahmah. Kegiatan bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, pada Ahad (2/8) dan malam harinya pembacaan shalawat Jailani secara bergantian di setiap mushalla.

 

Selanjutnya, istighotsah yang diselenggarakan oleh Pengurus Ranting Muslimat NU Jaddung secara bergantian. Tak luput juga kegiatan ruqyah massal bekerja sama dengan PC LKNU dan PC Jam'iyah Ruqyah Aswaja (JRA).

 

Lalu pendidikan keaswajahan dan kepemudaan bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Ma'arif (LPM) MWCNU Pragaan dan malam hari kajian qanun asasi yang bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) MWCNU Pragaan.

 

“Kegiatan dilaksanakan di kediaman Rabu tanggal 5 Agustus,” jelasnya. Sedangkan kajian Kitab Riyadus Shalihin dipusatkan di Mushalla al-Falah dengan bekerja sama LP Ma'arif MWCNU Pragaan, lanjutnya. 

 

Dirinya melanjutkan, juga ada kegiatan penyuluhan pola hidup sehat yang bekerja sama dengan PC LKNU Sumenep. Dan sunatan massal bekerja sama dengan Puskesmas Pragaan yang dipusatkan di TK Arrahmah.

 

"Bahtsul masail yang bekerja sama dengan LBM MWCNU di kediaman Moh Qudsi dan diparipurnai dengan bedah MCK 2 anak yatim di dusun Malakah," tandasnya. 

 

Acara ini melibatkan seluruh badan otonom, NU tingkat ranting mulia dari Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, IPNU-IPPNU, dan bekerja sama dengan forum pemuda Desa Jaddung.
 


Editor:

Madura Terbaru