• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Parlemen

Anggota DPRD Jatim Diminta Dampingi Masyarakat di Dapil Masing-masing

Anggota DPRD Jatim Diminta Dampingi Masyarakat di Dapil Masing-masing
Anik Maslachah, Wakil Ketua DPRD Jatim. (Foto: NOJ/Totok)
Anik Maslachah, Wakil Ketua DPRD Jatim. (Foto: NOJ/Totok)

Surabaya, NU Online Jatim

Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, seluruh sektor non esensial bekerja secara Work From Home (WFH). Begitu pula dengan anggota DPRD Jawa Timur, sehingga seluruh anggota DPRD Jatim diharapkan untuk berada di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing untuk mendampingi masyarakat.

 

Hal tersebut diungkap Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslachah, Selasa (13/07/2021). Aturan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 15 tahun 2021, dimana saat ini DPRD Jawa Timur tidak menerima tamu dari mana pun, tidak melakukan kunjungan dan hearing dilakukan dengan cara virtual.

 

"Kita seluruh anggota DPRD Jawa Timur diharapkan melakukan edukasi dan pendampingan masyarakat di Dapil masing-masing untuk tetap melaksanakan 5M," kata Anik.

 

Saat ini masyarakat tengah membutuhkan perhatian, mengingat kondisi rumah sakit yang penuh, banyak masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, serta mereka memerlukan bantuan kesehatan seperti vitamin, susu dan Makanan.

 

"Anggota DPRD Jawa Timur juga kami imbau untuk memperbanyak sebaran sembako baik masyarakat terdampak maupun yang keluarganya positif," tuturnya.

 

Tidak hanya itu, tingginya kasus kematian yang membuat banyak jenazah mengantri untuk dimakamkan bahkan harus menginap karena kekurangan petugas pemulasaraan jenazah, turut menjadi perhatiannya. Sehingga pihaknya pun mendorong agar seluruh anggota DPRD Jatim turun tangan membantu, bisa dengan merekrut tenaga harian dan memberikan pelatihan singkat.

 

"Terkait tidak cukupnya mobil ambulan, saya pikir jenazah tidak harus diangkut ambulan rumah sakit setempat. Keluarga pasien bisa membawa ambulan sendiri karena sekarang ini banyak organisasi masyarakat, masjid, partai politik, dan lembaga lain seperti Lembaga Amil, Zakatn, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mempunyai ambulan. Tentu dengan membawa petugas yang sudah disiapkan," ujar Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.


Parlemen Terbaru