• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Parlemen

Anggota DRPD Jatim Sapa Pelajar NU di Mojokerto

Anggota DRPD Jatim Sapa Pelajar NU di Mojokerto
Anggota F-PKB DPRD Jatim Ahmad Athoillah saat melaksanakan serap aspirasi di Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Yulia NH)
Anggota F-PKB DPRD Jatim Ahmad Athoillah saat melaksanakan serap aspirasi di Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Yulia NH)

Mojokerto, NU Online Jatim

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Ahmad Athoillah menyapa Pelajar NU Mojokerto dalam agenda penyerapan aspirasi masyarakat atau reses III di tahun 2021. Kegiatan berpusat di MI Bustanul Ulum, Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Rabu (03/11).

 

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Mojokerto, Abdul Hakim menuturkan, kesempatan ini sangat langka karena memang di Daerah Pemilihan (Dapil) 10, dengan penduduk kurang lebih dua juta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hanya ada 8 perwakilan.

 

“Kita benar-benar memanfaatkan dalam reses III ini dengan adanya tantangan zaman, mungkin kalian punya harapan atau usulan di tahun 2021 selagi bertemu dengan Gus Ali,” katanya.

 

Gus Ali, sapaan akrabnya, menjelaskan, era saat ini itu era yang sudah terbiasa dengan era media sosial millenial.

 

“Banyak yang di lupakan dalam survey yang ada, dan saat ini yang saya buktikan adalah pengetahuan tentang sejarah,” ucapnya.

 

Dirinya berharap kepada rekanita IPPNU untuk membuat sejarah di beberapa Ranting atau pondok di desanya masing-masing berupa karya tulis.

 

“Nanti jurinya banyak dari alumni-alumni IPPNU yang ahli di bidang penjurian. Kalau sudah selesai kalian kumpulkan jadi satu, tolong dicetak menjadi buku nanti saya siap mencetak. Kalian jual belikan dengan bentuknya ya seperti buku sejarah umumnya,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, jadi ketika purna masa IPPNU ada kenang-kenangan buku sejarah ini, sangat membanggakan tentunya. Tidak hanya di baca oleh IPPNU saja, tapi juga masyarakat Mojokerto kalangan luas bisa membacanya.

 

“Nanti kalian datang saja ke orang sepuhnya di desa itu, di rekam terus di ketik dengan sederhana, karena buku yang akan di cetak itu ada petugas editing sendiri. Belum tentu juga anak yang di desanya tersebut tahu akan sejarah,” tutup Gus Ali.


Parlemen Terbaru