• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Asah Kemampuan Santri Baca Kitab Kuning, LBM NU Gresik Adakan MQK Tingkat Jatim

Asah Kemampuan Santri Baca Kitab Kuning, LBM NU Gresik Adakan MQK Tingkat Jatim
Pelaksanaan MQK secara virtual yang dilaksanakan LBM PCNU Gresik bersama STAI Daruttaqwa. (Foto: Istimewa).
Pelaksanaan MQK secara virtual yang dilaksanakan LBM PCNU Gresik bersama STAI Daruttaqwa. (Foto: Istimewa).

Gresik, NU Online Jatim

STAI Daruttaqwa bersama Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik melaksanakan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian memeriahkan Hari Santri 2020.

 

Ketua Panitia MQK, Shohib Bujana mengatakan, kegiatan tersebut merupakan lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning. Dimana kitab kuning ini adalah bagian dari literatur keilmuan Islam yang menyimpan warisan khazanah intelektual yang sangat kaya. Kitab kuning berbagai persoalan baik yang mendasar hingga prinsipil seperti dogma, hukum Islam hingga ketatanegaraan.

 

“Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual karena tidak memungkinkan untuk bertatap muka. Meskipun sesungguhnya menjadi ajang silaturrahmi, lomba, dan kajian kitab kuning bagi kalangan santri yang memiliki prestasi dan potensi besar untuk agama dan bangsa dari berbagai daerah di Jawa Timur,” ujarnya, Selasa (20/10/2020).

 

Shohib menjelaskan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin melakukan evaluasi sejauhmana para ustadz memberikan pelajaran dan bagaimana santri menyerap ilmu dari kitab kuning. Sebab, kitab kuning merupakan referensi utama pesantren.

 

“Bahwa kitab kuning adalah karya monumental para ulama terdahulu. Sesungguhnya kita hanya ingin tradisi memahami kitab kuning semakin kuat,” jelasnya.

 

 

Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut juga dalam rangka melestarikan budaya dan tradisi ulama melalui karya kitab kuning. Serta ingin menumbuhkan minat generasi millenial untuk mempelajari kitab kuning.

 

Shohib berharap, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahim diantara pesantren. Namun, MQK juga diharapkan bisa menumbuhkan minat generasi muda untuk mempelajari kitab kuning.  Termasuk bisa menumbuhkan sebuah paradigma para santri untuk bisa mengkaji serta mengasah kemampuan logikanya.

 

“MQK ini bertepatan untuk memperingati Hari Santri 2020. Ini merupakan suatu momentum mengenalkan kepada seluruh kalangan bahwa belajar Islam itu idealnya harus melalui pesantren atau majelis ilmu yang istiqomah. Karena di pesantren diajarkan mengkaji melalui kitab kuning oleh seorang ustadz-ustadzah bahkan pemilik pesantren langsung, bukan belajar asal dari internet yang belum jelas gurunya,” papar Shohib.

 

Adapun kegiatan ini diikuti 90 peserta dari utusan pesantren maupun non pesantren. Beberapa peserta diantaranya dari siswa MAN, MAS, MAK, dan SMA.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru