• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Awalnya, Tak Ada yang Berani Mendirikan NU di Tuban

Awalnya, Tak Ada yang Berani Mendirikan NU di Tuban
Penatikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban. (Foto: NOJ/KiM)
Penatikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban. (Foto: NOJ/KiM)

Tuban, NU Online Jatim
Kemunculan Nahdlatul Ulama (NU) di daerah Tuban tergolong lebih muda jika dibandingkan daerah lain di Jawa Timur atau Jawa Tengah. NU yang didirikan pada tahun 1926, baru berdiri di Bumi Wali pada tahun 1935, itupun bukan di pusat kota, melainkan di Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. 

 

“Salah satu penyebabnya, dikarenakan pengaruh dan wibawa dari KH Moertadlo. Beliau merupakan seorang ulama sepuh seangkatan KH M Hasyim Asy’ari, yang masih memegang prinsip bahwa dakwah Islam tidak harus melalui organisasi, tetapi cukup melalui dakwah dan pengajian,” terang Wakil Rais Syuriyah PCNU Tuban KH Ahmad Mundzir, saat ditemui NU Online pada 3 Oktober 2014 silam. 

 

KH Mundzir menambahkan, pendapat Kiai Moertadlo yang kala itu mengasuh Pesantren Ash-Shomadiyah Makam Agung Tuban, kemudian diikuti para kiai dan tokoh Islam setempat. Alhasil, tak ada yang berani mendirikan cabang NU di Kota Tuban. 

 

“Baru kemudian pada tahun 1935, sejumlah santri alumni Pesantren Tebuireng di Kecamatan Jenu mendirikan NU Cabang Jenu. Sehingga muncul anekdot Jenu (Jelas NU)!” ungkapnya. 

 

Sebagai pengurus di masa awal, KH Khusen mengemban amanah sebagai rais berduet dengan Kiai Umar Farouq sebagai ketua. Meskipun demikian, pada perkembangannya hingga Indonesia merdeka, NU di Tuban belum jua mengalami perkembangan yang pesat. Selain karena faktor di atas, kebijakan Jepang yang membekukan semua organisasi masyarakat dan politik di Indonesia juga menjadi alasan lain. 

 

Hingga akhirnya, KH Wahid Hasyim, yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Masyumi, datang menemui Bupati Tuban  RT Soediman Hadiatmodjo dan memintanya untuk mengizinkan membuka cabang NU di daerah Tuban. 

 

Pada 1945, NU berdiri di kota Tuban dan dengan sendirinya keberadaan NU Cabang Jenu pun berakhir. 

 

Kontributor: Ajie Najmuddin 
Sumber terkait: Buku Perjalanan NU Tuban (PCNU Tuban:2014) 
 


Editor:

Pantura Terbaru