• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Awas, 15 Ribu Petugas Gabungan Diterjunkan Cegah Pemudik di Jatim

Awas, 15 Ribu Petugas Gabungan Diterjunkan Cegah Pemudik di Jatim
Personil gabungan di Mapolda Jatim. (Foto: NOJ/ Humas Polda Jatim).
Personil gabungan di Mapolda Jatim. (Foto: NOJ/ Humas Polda Jatim).

Surabaya, NU Online Jatim

Pemerintah telah menyampaikan tentang larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah guna mengantisipasi penularan COvid-19. Menindaklanjuti hal itu, sebanyak 15 ribu lebih petugas gabungan diterjunkan dan disebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

 

Mereka akan melaksanakan tugas dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2021 pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dimana di antaranya akan melakukan penyekatan terhadap warga yang nekat hendak mudik sejak tanggal 6-17 Mei 2021.

 

"Pengerahan personel tersebut akan di ploting dalam rangka penyekatan di sembilan titik wilayah perbatasan provinsi dan 20 titik dalam provinsi serta di 45 pintu tol yang ada di wilayah Jawa Timur," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Nico Afinta dalam acara Apel Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di Lapangan Markas Polda Jatim di Surabaya, Rabu (05/05/2021).

 

Adapun petugas gabungan tersebut terdiri dari 1.065 personil Polda Jatim, 9.381 personil dari 39 Polres Jajaran, 1.420 anggota TNI hingga 3.346 personil dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka hingga Jasa Raharja. Total semuanya sebanyak 15.212 personel.

 

Irjen Nico mengungkapakan, personil tersebut akan ditempatkan di 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcar lantas, serta 596 pos pelayanan, dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata.

 

"Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko ini bukan hanya sekadar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran COVID-19," ungkapnya.

 

Ia berharap, dalam satu wilayah tidak perlu berkunjung. Karena penyebaran Covid-19 semakin berbahaya apabila berkumpul. Masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan melakukan WA dengan Vidcall kepada keluarga maupun menelefon keluarga.

 

 

"Hati dan pikiran dari masyarakat harus tertanam bahwa Covid-19 ini bahaya. Sehingga kami memohon kepada masyarakat untuk betul-betul menjaga protokol kesehatan. Sehingga bisa menahan diri untuk tidak melakukan mudik lebaran," tandas Irjen Nico.


Editor:

Metropolis Terbaru