• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Bangun Kemandirian, Ansor Diwek Jombang Bikin Angkringan

Bangun Kemandirian, Ansor Diwek Jombang Bikin Angkringan
Warungan angkringan yang dikelola PAC GP Ansor Diwek, Kabupaten Jombang. (Foto: NOJ/NU Jombang)
Warungan angkringan yang dikelola PAC GP Ansor Diwek, Kabupaten Jombang. (Foto: NOJ/NU Jombang)

Jombang, NU Online Jatim

Aspek kemandirian dan pemberdayaan ekonomi Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Kabupaten Jombang digarap kian serius. Salah satunya dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Diwek dengan meluncurkan usaha warung angkringan khas Yogyakarta. Usaha kreatif ini diharapkan menjadi salah satu penopang kemandirian ekonomi organisasi dan pengurus.

 

"Ansor berusaha seperti ini sudah pas. Ansor sebagai jagonya NU harus serba bisa, dari sektor ekonomi sampai sektor ibadah. Saya berharap Banom dan lembaga yang lain bisa bergerak untuk kemandirian organisasi seperti yang Ansor lakukan," kata Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek, KH Hamdi Sholeh, dikutip dari NU Jombang, Kamis (25/03/2021).

 

Warung angkringan tersebut terletak di sisi pojok utara halaman kantor MWCNU Diwek. Posisi ini cukup strategis lantaran berada tepat di pinggir jalan raya dan menjadi perlintasan banyak orang. Di samping kanan-kirinya juga ada warung kopi dan makanan yang biasanya menjadi pilihan warga untuk sekadar nongkrong atau menghilangkan haus dan lapar.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Anak Sholeh, Desa Keras, Diwek itu mengapresiasi ide cemerlang pendirian warung tersebut. Di samping sektor ekonomi organisasi nantinya bisa terus bergerak, tentu kantor MWCNU juga menjadi semakin ramai.

 

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Diwek, M Muzani, mengungkapkan, warung angkringan Ansor yang dirikan itu menjadi media yang efektif dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi organisasi dan pengurus. Aspek ekonomi inilah yang menurutnya memang mulai harus diseriusi hari ini dan ke depan.

 

"Kemandirian dan pemberdayaan. Itulah kata yang menjadi landasan kuat bergerak. Ekonomi mandiri dan berdaya, organisasi akan semakin bergerak maju dan kuat," kata alumnus Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu.

 

Menu yang disiapkan sementara belum begitu banyak. Ini karena masih baru merintis. Ke depan, Ansor maupun Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Diwek harus saling mendukung terhadap perkembangan warung tersebut dengan menambah menu-menu yang memikat para pengunjung.

 

"Dagangan-dagangan ini berasal dari titipan sahabat-sahabat. Ada yang nitip sate usus, ceker, tahu tempe bacem, kerupuk dan lainnya. Ini sedikit banyak membantu perekonomian sahabat-sahabat. Dan biasanya, ide-ide 'gila' lahir dari warung kopi," ucap Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam Jatirejo itu.

 

Hadir saat peluncuran angkringan Ansor, perwakilan dari berbagai anggota badan otonom (Banom) NU, seperti IPNU-IPPNU dan Pagar Nusa. Tampak pula para aktivis NU, LP Ma'arif NU, dan masyarakat umum.

 

Editor: Nur Faishal


Matraman Terbaru