• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Bank Syariah Indonesia, Harapan Baru Kiblat Ekonomi Syariah Dunia

Bank Syariah Indonesia, Harapan Baru Kiblat Ekonomi Syariah Dunia
Mobile banking Bank Syariah Indonesia. (Foto: NOJ/fb)
Mobile banking Bank Syariah Indonesia. (Foto: NOJ/fb)

Surabaya, NU Online Jatim
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadi satu potensi bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor syariah. Merespons fenomena ini, Indonesia ingin menjadi negara terdepan dalam pelaksanaan ekonomi syariah. Senin (01/02/2021), Bank Syariah Indonesia (BSI) berdiri untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan ekonomi syariah.

 

Berdirinya BSI yang merupakan hasil penggabungan dari Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan Bank BRI Syariah ini diresmikan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

 

“Sejak lama kita dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salah satu identitas global Indonesia dan menjadi salah satu kebanggaan kita. Maka, sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah,” katanya.

 

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia pun meningkat setiap tahunnya. Terbukti, berdasarkan laporan yang dirilis oleh The State of Global Islamic Economi, pada 2018 lalu, ekonomi syariah Indonesia berada pada peringkat ke-10 di dunia. Di tahun 2019, naik menjadi peringkat ke-5. Dan tahun 2020, Indonesia meraih posisi ke-4 dunia.

 

Prestasi yang membanggakan tersebut hendaknya harus di syukuri dan menjadi semangat untuk terus menjadikan Indonesia sebagai kiblat perekonomian syariah dunia.

 

“Alhamdulillah di tengah krisis pandemi Covid-19, saya senang memperoleh laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil. Perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sekali lagi, ini patut kita syukuri,” ungkapnya.

 

Di sisi lain, asset perbankan syariah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10,97 persen secara tahunan. Lebih besar dibandingkan perbankan konvensional yang hanya tumbuh sebesar 7,7 persen. Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan bank syariah tumbuh sebesar 9,42 persen secara tahunan, yang jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya sebesar 0,55 persen.

 

Data-data tersebut membuktikan bahwa ekonomi syariah di Indonesia dapat tumbuh dengan baik. Dan Presiden Joko Widodo yakin bahwa ekonomi syariah di Indonesia dapat berkembang dengan cepat dan mampu berkontribusi untuk mensejahterakan umat dan masyarakat.

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa integrasi dari tiga bank syariah tersebut dalam melahirkan BSI dimulai pada awal Maret 2020.

 

“Adapun saat ini, 1 Februari 2021, bank hasil integrasi tersebut telah beroperasi dengan identitas Bank Syariah Indonesia dan diharapkan mampu menjadi representasi Indonesia baik di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

 

Melalui BSI, dirinya berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan syariah yang melayani segala lini masyarakat.

 

“Kami berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank modern, inklusif, dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru