Surabaya, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH A Jazuli Nur, menjelaskan bahwa Al-Quran yang diturunkan di dalam bulan Ramadlan melalui dua tahapan. Tahap pertama ketika diturunkannya Al-Quran secara lengkap dari Lauhil Mahfuz ke Baitul Izza, yaitu langit bumi. Sedangkan tahap kedua ketika Al-Quran diterima Rasulullah melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur.
"Melalui Malaikat Jibril secara bertahap disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan peristiwa pada masa itu," ujarnya saat menjadi mengisi Pengajian Ramadlan PWNU Jawa Timur di Aula Mbah Bishri PWNU Jatim, Kamis (29/04/2021).
Dirinya juga menyampaikan hikmah ketika Al-Quran dalam tahapan keduanya yang diturunkan secara berangsur-angsur.
"Al-Quran yang diberikan Malaikat Jibril secara bertahap, lebih bisa dihayati, diresapi, dan diamalkan oleh umat Islam pada waktu itu," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amanah, Bangkalan, Madura tersebut.
Lebih lanjut, Kiai Jazuli menjelaskan pelajaran ketika Nuzulul Quran melalui Malaikat Jibril berdasarkan situasi dan kondisi di masa itu.
"Pelajaran kepada kita bahwa menusia itu perlu ada orang yang mengingatkan," tutur alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu.
Kiai Jazuli juga menjelaskan bahwa kaitannya Nuzulul Quran dengan kenabian adalah bahwa Rasulullah sebagai Al-Kholqu Basyariyah Muhammadiyah, bukan sebagai Al-Kholqu Ruhiyah Muhammadiyah.
"Kalau Al-Kholqu Ruhiyah Muhammadiyah, sejak Allah menetapkan bahwa ruh Muhammad diciptakan, sudah melekat nubuwwaturrasul dan risalatul Muhammad," pungkas alumnus Al-Azhar University Cairo, Mesir itu.
Editor: Risma Savhira
