• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Parlemen

Begini Seharusnya Kiprah Pemuda di Masa Pandemi

Begini Seharusnya Kiprah Pemuda di Masa Pandemi
Ubaidillah S. Fil. I. Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. (Foto: NOJ/BJ)
Ubaidillah S. Fil. I. Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. (Foto: NOJ/BJ)

Surabaya, NU Online Jatim
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah. Ungkapan itu sangat tepat jika dikaitkan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober. Di tahun 2020 ini, tepat 92 tahun lalu diselenggarakan kongres Pemuda II yang merupakan ujung tombak persatuan bangsa.

 

Sumpah Pemuda adalah ikrar para pemuda-pemudi Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang menagaskan, bahwa memiliki tanah air, bangsa, dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Di Hari Sumpah Pemuda ini, para pemuda penerus bangsa kembali diingatkan bahwa di tangan merekalah baik buruknya bangsa. Jika pemudanya baik, maka bangsa tersebut akan baik pula. Namun sebaliknya, jika pemudanya memiliki karakter yang tidak baik maka tinggal menunggu kehancuran bangsa tersebut.

 

Di era pandemi Covid-19 ini peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi sangat bermakna. Pasalnya, semua masyarakat harus bersatu dalam memerangi dampak dari Covid-19. Hal tersebut selaras dengan pendapat Ubaidillah, S. Fil. I. salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.

 

“Makna Sumpah Pemuda hari ini adalah perlunya memperkuat persatuan bangsa dengan cara mengusahakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil agar hidupnya lebih sejahtera meskipun berada di masa yang sulit ini,” ujarnya.

 

Dirinya melanjutkan, generasi muda adalah tonggak utama untuk melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Untuk itu, diharapakan para generasi muda memiliki karakter-karakter yang dapat menunjang kemajuan bangsa.

 

“Menurut saya ada beberapa peran pemuda yang di harapkan oleh bangsa. Pertama, pemuda harus kerja keras karena tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Kedua, kerja cerdas, artinya bekerja dengan imajinasi dan pikiran bukan dengan tenaga atau otot saja sehingga hasilnya maksimal. Ketiga, kerja tuntas, artinya pemuda saat ini di harapkan ketika berkerja harus menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan menghasilkan karya. Keempat, kerja ikhlas artinya, harus bisa memahami dan mengerti dengan ikhlas apapun yang kita dapatkan,” lanjut politisi asal Bondowoso ini.

 

Dewan termuda dari PKB ini berharap, generasi muda tidak pernah takut dengan tantangan dan rintangan di depan. Karena hal itu adalah proses untuk mencapai cita-cita.

 

“Saya sebagai politisi muda berharap jangan takut akan tantangan dan rintangan. Jika kita mau sesuatu harus kita perjuangkan dengan sepenuh hati dan semangat yang tinggi. Ayo kejarlah mimpi setinggi-tingginya, karena keunggulan generasi muda adalah waktu yang banyak dan tenaga yang masih kuat,” harapnya.


Ia juga berusaha untuk terus mengusulkan kebijakan-kebijakan yang menjamin kesejahteraan rakyat. 

 

“Duduknya saya di parlemen ini bukanlah akhir perjuangan, melainkan sebagai alat khidmat saya untuk masyarakat. Saya akan terus berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan merancang perda-perda Provinsi Jawa Timur. Karena itu sudah menjadi tugas saya untuk terlibat dalam pembahasan perda,” pungkasnya.


Parlemen Terbaru