• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Begini Sejumlah Terobosan Pesantren agar Mandiri

Begini Sejumlah Terobosan Pesantren agar Mandiri
Sejumlah pesantren memiliki usaha sehingga dapat mandiri. (Foto: NOJ/Ponirin M)
Sejumlah pesantren memiliki usaha sehingga dapat mandiri. (Foto: NOJ/Ponirin M)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pesantren saat ini telah melakukan banyak lompatan agar bisa beradaptasi dengan tantangan zaman. Aneka terobosan dilakukan demi memastikan bahwa segala potensi yang dimiliki dapat dioptimalkan, salah satunya dengan mengembangkan potensi ekonomi.

 

Penegasan tersebut disampaikan H Anas al-Hefny pada seminar kewirausahaan dengan tema ‘Peran Inkubasi Bisnis Pesantren  dalam Pengembangan Ekonomi Keumatan'. Kegiatan dilaksanakan di aula Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Kamis (25/03/2021).

 

Direktur Distributon Center Koperasi Sarikat Bisnis Pesantren (KSBP) Pesantren Sunan Drajat Lamongan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini pesantren sudah mulai melek ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya OPOP atau One Pesantren One Produk.

 

“Pondok pesantren saat ini telah melek ekonomi, terbukti dengan adanya OPOP. Jika belum melek ekonomi, pastilah pesantren tidak berdaya,” katanya.

 

Dirinya kemudian menceritakan pengalaman saat berkunjung ke sejumlah pesantren di luar Jawa. Bahwa di sana tidak sedikit pesantren yang jumlah santrinya sangat minim.

 

“Ada yang berjumlah 25 orang paling banyak 500 orang, sehingga kebingungan untuk membayar guru bahkan kadang untuk makan saja sulit,” jelasnya.

 

Menurutnya, ada beberapa pesantren yang tidak punya usaha tapi manajemen keuangannya bagus sehingga berdaya. Ada yang biaya pendidikannya tinggi dan pesantren dapat mengelolanya dengan baik. Hal ini pula yang menjadikan mampu memenuhi kebutuhan.

 

“Kalau pesantren di Jawa banyak yang sudah mandiri seperti di Pesantren Nurul Jadid,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, lulusan Universitas Indonesia ini menyampaikan, pesantren berdaya karena memanfaatkan dua potensi yang dimiliki, Yakni memiliki usaha dan manajemen keuangannya bagus.

 

Dirinya juga menyampaikan bahwa pesantren harus memiliki koperasi yang dikelola secara profesional.

 

“Ini akan berdampak baik bagi pesantren,” tegasnya.

 

Turut hadir pada kegiatan ini sejumlah pengurus Pesantren Nurul Jadid, dosen dan guru dan pengurus KSBP. Termasuk jejaring Pesantren Nurul Jadid dalam bidang pengembangan usaha.

 

 

Penulis: Ponirin Mika

Editor: Syaifullah


Editor:

Tapal Kuda Terbaru