• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Rehat

Belajar Ikhlas dari Guru Imam Syafi'i yang Masuk Sumur

Belajar Ikhlas dari Guru Imam Syafi'i yang Masuk Sumur
Ilustrasi
Ilustrasi

Salah satu imam besar umat muslim yakni Imam Syafi’i memiliki guru yang sangat masyhur. Beliau adalah Imam Sufyan al-Tsauri. Salah satu kisah yang terkenal dari Imam Sufyan Al-Tsauri adalah perihal keikhlasan beliau. Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad, beliau terjatuh di sebuah sumur yang tidak terlalu dalam di jazirah arab.

 

Dalam riwayat yang ditulis di kitab ini, Imam Sufyan al-Tsauri menolak setiap bantuan yang datang kepadanya. Bantuan yang beliau tolak adalah bantuan dari orang-orang yang pernah belajar pada beliau.

 

Setiap ada orang yang akan membantu, beliau selalu bertanya “Apakah engkau pernah belajar padaku?”.

 

Saat orang yang akan membantunya menjawab “Iya pernah”, maka Imam Sufyan al-Tsauri menolak bantuan tersebut. Hal ini terjadi berkali-kali.

 

Masyarakat sekitar sumur yang mengetahui Imam Sufyan al-Tsauri yang sangat masyhur tentu saja berpikiran bahwa tidak akan ada yang tidak mau menolong beliau. Siapa yang tidak mengenal sosok Imam Sufyan Al-Tsauri yang begitu masyhur karena kealimannya?

 

Mengetahui kenyataan tersebut, salah satu murid Imam Sufyan al-Tsauri segera pergi mencari orang yang tidak pernah menimba ilmu pada guru Imam Syafi’i dan ulama-ulama besar tersebut. Butuh waktu lama untuk mencari orang tersebut, karena begitu masyhur dan alimnya Imam Sufyan al-Tsauri.

  

Hingga akhirnya ia menemukan salah satu warga Suku Badui yang tidak pernah menimba ilmu pada gurunya. Murid Imam Sufyan al-Tsauri pun segera meminta bantuan kepada orang tersebut. Ia berkata “tolong, bantulah seseorang dalam sumur itu,”. Orang tersebut mengiyakan, dan dibawalah ia ke tepi sumur tempat Imam Sufyan al-Tsauri terjatuh.

 

Ketika ia mulai menengok ke dalam sumur, Imam Sufyan al-Tsauri bertanya, “Apa yang akan kau lakukan?”, orang badui tersebut menjawab “Menolongmu untuk mengeluarkanmu dari sumur ini,”. Mendengar itu, Imam Sufyan al-Tsauri bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan pada setiap orang yang ingin membantunya sebelumnya.

 

“Apakah engkau pernah belajar padaku?”, mendengar pertanyan tersebut, orang badui itu menjawab “Aku saja tak mengenalmu wahai tuan, apalagi belajar padamu, tak pernah kulakukan,” Mendengar jawaban itu, Imam Sufyan al-Tsauri mengiyakan bantuan dari orang badui tersebut dan berhasil keluar dari sumur.

 

Sosok Imam Sufyan al-Tsauri enggan dibantu semua orang yang merupakan muridnya karena ia tidak mau merasa memiliki kompensasi mengajar pada murid-muridnya. Karena sikap keikhlasan beliau yang khawatir dinilai sebagai imbalan ilmu yang telah beliau ajarkan. Wallahu’alam.

 

Penulis : Anita

Editor : Romza


Editor:

Rehat Terbaru