• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Opini

Berburu dan Menemukan Lailatul Qadar pada Ramadlan 1441 H

Berburu dan Menemukan Lailatul Qadar pada Ramadlan 1441 H

Oleh: Zainal Arifin

 

Lailatul qadar merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dan semua ingin melaksanakan ibadah pada malam kemuliaan ini dengan keimanan dan mengharap pahala besar dari Allah SWT.

 

Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa di antara Bani Israil ada seorang laki-laki yang senantiasa beribadah pada Allah SWT. Di malam hari sampai menjelang waktu subuh dan bila siang hari dia melakukan jihad memerangi musuh-musuh Allah SWT sampai datang waktu malam hal itu dilakukannya selama 1000 bulan. Maka Allah menurukan lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah SWT berfirman: لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 3)

 

Nabi Muhammad SAW bersabda: من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه (متفق عليه) Artinya: Barangsiapa melakukan ibadah pada malam qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa yang telah lalu. (HR Bukhari Muslim)

 

Lalu bagaimana jika seseorang melewatkan lailatul qadar sampai masuk waktu siang? Syeikh Abi Syaibah menceritakan dari al-Hasan bin al-Har berkata: telah sampai kepadaku bahwa amal perbuatan di hari qadar sama dengan amal perbuatan di malam qadar.

 

Demikianlah pahala beribadah pada malam qadar yang membuat kita selalu ingin meraihnya. Namun sayangnya Allah SWT tidak menjelaskan kapan turunnya malam tersebut agar kita senantiasa memperbanyak ibadah dalam rangka mencarinya serta berharap saat itu diturunkan oleh Allah SWT.

 

Walaupun lailatul qadar dirahasiakan oleh Allah SWT, namun Nabi SAW telah memberikan rambu-rambu serta tanda-tandanya kepada mausia. Sebagaimana sebuah hadits: عن عائشة رضي الله عنها قالت، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان. متفق عليه

"........ Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadlan." (HR Bukhari). Dan lebih spesifik lagi disebutkan dalam hadits riwayat Muawiyah RA: عن معاوية رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: التمسوا ليلة القدر ليلة السبع وعشرين

"........ Carilah  lailatul qadar pada malam 27."

 

Sementara menurut Imam al-Ghazali, kapan lailatul qadar terjadi bisa diperiksa dari kapan hari dimulainya berpuasa. Hal itu akan urut dari hari Ahad sampai Sabtu.

 

1) Jika awal Ramadan Ahad, lailatul qadar jatuh pada malam ke-29.

2) Jika awal Ramadan Senin, malam tersebut jatuh pada malam ke-21.

3) Kalau awal Ramadan Selasa, malam tersebut jatuh pada malam ke-27.

4) Jika awal Ramadan Rabu, malam tersebut jatuh pada malam ke-29.

5) Bila awal Ramadan hari Kamis, malam tersebut jatuh pada malam ke-25.

6) Kalau awal Ramadan hari Jumat, malam tersebut jatuh pada malam ke-27.

7) Jika awal Ramadan Sabtu, malam tersebut jatuh pada malam ke-23.

 

Menanggapi pendapat al-Ghazali atas seorang ulama ahli hikmah pendiri thariqat al-Syadziliyah berkomentar: قال الشيخ ابو الحسن الشاذلي: والله ما فاتني ليلة القدر بهذا الإعتبار

Syeikh Abul Hasan al-Syadzily berkata: Demi Allah aku tidak pernah melewatkan lailatul qadar menggunakan hitungan ini. Pendapat yang mendukung juga datang dari seorang ulama kenamaan madzhab Syafi'i:قال الإمام النووي رحمه الله: وبه يجمع بين الأحاديث الصحيحة المتعارضة فهو المختار. 

Imam al-Nawawi berkata: Dengan pendapat ini Imam al-Ghazaly telah memadukan beberapa hadits shahih yang bertentangan, pendapat ini adalah pendapat yang dipilih.

 

Dari beberapa pendapat di atas, maka besar kemungkinan lailatul qadar tahun ini diturunkan pada malam 27 Ramadlan berdasarkan hadits Nabi SAW dan permulaan Ramadlan kali ini adalah dimulai pada hari Jumat. Wallahu A'lam.

 

*Penulis adalah tenaga pengajar di Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Ma'arif Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Demangan Barat Bangkalan.


Editor:

Opini Terbaru