• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Keislaman

Berikut Tanda Alam saat Lailatul Qadar menurut Rasulullah

Berikut Tanda Alam saat Lailatul Qadar menurut Rasulullah
Tanda malam qadar disebutkan Nabi Muhammad SAW. (Foto: NOJ/ITs)
Tanda malam qadar disebutkan Nabi Muhammad SAW. (Foto: NOJ/ITs)

Ramadlan adalah waktu terbaik dalam beribadah. Baik yang berhubungan dengan ibadah mahdlah seperti shalat, tadarus, i’tikaf dan sejenisnya maupun ghairu mahdlah. Yang terakhir adalah ibadah yang berhubungan dengan sesama dan lingkungan sekitar.

 

Dan di antara yang paling diburu saat Ramadlan adalah dipertemukan dengan lailatul qadar. Dan Allah SWT merahasiakan malam qadar dari umat manusia. Hanya orang-orang terpilih yang bisa memahami malam istimewa tersebut. Termasuk orang istimewa itu adalah hamba pilihan yaitu al-Musthafa Muhammad Rasulullah SAW. Begitu istimewanya sehingga para sahabat sangat mengidam-idamkan malam qadar dan memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah.

 

فقد سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن علاملت ليلة القدر فقال هي ليلة بلجة اي مشرقة نيرة لاحارة ولا باردة ولاسحاب فيها ولامطر ولاريح ولايرمى فيها بنجم ولاتطلع الشمس صبيحتها مشعشة

 

Artinya: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang tanda-tanda lailatul qadar, maka beliau bersabda: Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu memancar.

 

Meskipun menjadi manusia pilihan yang sudah dijamin oleh Allah kemuliaannya, Rasulullah tetap berusaha mendapatkan lailatul qadar setiap bulan Ramadlan dengan melakukan ibadah malam. Entah itu shalat, membaca al-Qur’an, beristighfar juga berzdikir dan berdoa.

 

Hal ini dibuktikan sendiri oleh Aisyah dan disampaikan melalui haditsnya:

 

 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل العشر احيا الليل وايقظ اهله وشد المئزر

 

Artinya: Apabila Rasulullah SAW memasuki malam sepuluh terkahir bulan Ramadhan, beliau beribadah dengan sungguh-sungguh serta membangunkan anggota keluarganya.   

 

Begitulah gambaran dari Sayyidah Aisyah tentang Rasulullah SAW dan keluarganya dalam rangka memperoleh lailatul qadar. Bahkan Sayyidah Aisyah sendiri sempat bertanya kepada Rasulullah tentang doa yang sebaiknya dibaca ketika memperoleh lailatul qadar.

 

 يا رسول الله اذا وفيت ليلة القدر فبم ادعوا؟ قال قولى "اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عنى

 

Artinya: Wahai Rasulullah, kalau kebetulan saya tepat pada lailatul qadar, doa apakah yang harus saya baca? Nabi menjawab: Bacalah “Allahumma innaka afwun tuhibbul afwa fa’fu anni– Ya Allah Engkaulah Maha Pengampun, senang kepada ampunan, maka ampunilah aku.

 

Walhasil, Rasulullah telah memberikan kepada umatnya beberapa alamat tentang lailatul qadar. Setidaknya tanda alam yang bisa diperhatikan. Karenanya silakan isi saat itu dengan aneka amalan.


Editor:

Keislaman Terbaru