• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Berkah Pesantren, Order Seragam Kembali Lancar

Berkah Pesantren, Order Seragam Kembali Lancar
Orderan seragam kembali datang dari sejumlah pesantren. (Foto: NOJ/JPr)
Orderan seragam kembali datang dari sejumlah pesantren. (Foto: NOJ/JPr)

Surabaya, NU Online Jatim

Pandemi memberikan pesan agar semua kalangan memutar otak dan berupaya untuk bisa bertahan. Apalagi pelaku usaha, dituntut agar semakin kreatif demi memastikan bisa bertahan di tengah suasana yang kurang mendukung.

 

Hal tersebut sebagaimana dialami Watik Syahroni, pegiat usaha seragam sekolah di Surabaya. Dengan diberlakukannya pembelajaran dalam jaringan atau daring, praktis usaha yang digeluti tidak jalan. Dirinya sangat merasakan langsung imbas mewabahnya virus Corona tersebut. Pendapatannya pun ikut menurun drastis sampai 50 persen bila dibandingkan sebelum ada pandemi. 

 

Perempuan 55 tahun ini bukan hanya mengeluhkan  adanya penurunan pendapatan. Dirinya terpaksa melakukan pengurangan karyawan. Yang tadinya ada 15 orang, kini hanya tersisa enam orang saja. 

 

Watik menuturkan, menurunnya pendapatan ini disebabkan karena minimnya pemesan. Yang biasanya satu hari bisa menyelesaikan 25 hingga 30 potong kain untuk seragam sekolah. Kini Watik hanya menerima potongan kain seragam tidak sampai puluhan. 

 

“Sebelum pandemi bisa sampai puluhan bahkan ratusan. Pegawai saya ada 15 (orang, Red). Setiap pegawai membuat 25 sampai 30-an potong kain. Sekarang ya nggak pasti bisa kurang dari itu. Jadi agak lambat produksinya,” ujar Watik. 

 

Beruntung, sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah lalu, ia bisa bernapas lega. Pasalnya pemilik usaha pembuatan seragam sekolah ini mendapat pesanan seragam untuk sejumlah pondok pesantren di Jatim. 

 

Itu pun Watik harus menunggu orderan, bukan langsung menawarkan dagangannya ke pesantren. “Kalau pondokan itu kan harus disesuaikan dulu. Kalau mereka (pondok pesantren, Red) kasih contoh dulu, pasti ambil,” ungkapnya.  

 

Pihaknya berharap kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka agar segera dibuka kembali oleh pemerintah. Khususnya di kota Surabaya. “Karena kami produk yang bergerak di bidang seragam sekolah. Maka dari itu kami berharap agar sekolah-sekolah bisa dibuka kembali,” tandasnya. 

 


Editor:

Metropolis Terbaru