• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

BMKG Sebut Ada 2 Kali Gempa Susulan

BMKG Sebut Ada 2 Kali Gempa Susulan
Istimewa
Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut ada dua kali gempa bumi susulan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6.2 di Kabupaten Blitar, Jumat (21/05/2021). Dua gempa susulan tersebut kekuatannya lebih rendah dibanding yang pertama kali terjadi pada pukul 19.09 WIB.

 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, setelah dilakukan pemantuan akhirnya diketahui bahwa ada dua kali gempa susulan. “Hingga hari Jumat 21 Mei 2021 pukul 20.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak  2 kali (aftershock) dengan magnitudo 3,1 dan 2,9,” katanya dalam keteranagn tertulis yang diterima NU Online Jatim.

 

Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

“Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah,” ujar Bambang.

 

Dari data BMKG disebutkan bahwa hari Jumat 21 Mei 2021 pukul 19.09.23 WIB wilayah Blitar dan sekitarnya diguncang gempa tektonik. Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 6,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 5,9.

 

 

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,63 LS dan 112,34 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah Tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 110 km.

 

Menurut Bambang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia.

 

“Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser (oblique thrust fault),” ungkapnya.  


Editor:

Metropolis Terbaru