• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Buka Kampus Baru di Trenggalek, Khofifah Ingatkan Komitmen Berjejaring

Buka Kampus Baru di Trenggalek, Khofifah Ingatkan Komitmen Berjejaring
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat peluncuran kampus ITB Trenggalek. (Foto: NOJ/Uliyatun Ni’mah)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat peluncuran kampus ITB Trenggalek. (Foto: NOJ/Uliyatun Ni’mah)

Trenggalek, NU Online Jatim

Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Trenggalek, Sabtu (23/10). Kegiatan berlangsung di kompleks Pondok Pesantren Ar-Ridwan, Kelutan. 

 

Gubernur Jawa Timur tersebut menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi pendirian ITB Trenggalek. Mengingat kebutuhan perguruan tinggi di wilayah Matraman masih sangat kurang.

 

“Sangat out of the box sekali pemikiran yang mendasari pendirian ITB Trenggalek ini,” katanya saat sambutan. 

 

Perempuan yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU ini mengapresiasi atas pergerakan pesantren yang berani masuk ke ranah perguruan tinggi yang kemudian mengambil sisi teknologi dan bisnis. Karena biasanya kalau basisnya pondok, melanjutkannya ke ma’had aly.

 

Di hadapan rektor, ratusan santri dan tamu undangan, Khofifah menyampaikan bahwa antara teknologi dan bisnis, adalah dua sisi mata uang yang menjadi satu. Hari ini seluruh bisnis mulai dari ultra mikro, kecil, menengah, sampai bisnis besar membutuhkan teknologi.

 

“Mengutip prediksi Jack Ma, beberapa tahun ke depan ekonomi dunia akan sangat bergantung pada UMKM, kemudian akan berjalan secara daring. Bukan hanya sistemnya, tetapi juga ekosistemnya, melalui e-commerce. Karenanya ITB memiliki prospek pengembangan yang sangat bagus,” terangnya.

 

ITB Trenggalek menurutnya memiliki grand design yang besar dan untuk mengembangkannya diperlukan jaringan yang besar pula.

 

“Apabila sudah berhubungan dengan teknologi, pasti merupakan sesuatu yang tidak mudah dan tidak murah,” katanya. 


Misalnya untuk keperluan laboratorium sampai mencari dosen, meskipun hari ini bisa dilakukan secara virtual. Apalagi, teknologi merupakan hal yang sangat dinamis, dan harus siap beradaptasi dengan perubahan itu.


Kampus teknologi dan bisnis pertama di Trenggalek tersebut merurut Khofifah akan menjadi embrio bagaimana soal teknologi dan bisnis bersinergi. 

 

“Karena itulah, ibu rektor dan jajaran ditugasi dari Yang Maha Memiliki yakni Allah SWT menjadi perantara bagaimana percepatan teknologi dan sektor bisnis bisa menyatu dan dipelajari dengan baik oleh para mahasiswa,” jelasnya.


Lebih lanjut Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah setempat agar memahami bahwa proses penyejahteraan kehidupan antara lain dapat diusahakan dengan pendidikan tinggi. Dari posisi inilah dirinya berharap bahwa akan ada konektivitas yang lebih kuat antara elemen tersebut dalam mendukung pengembangan pendidikan di Trenggalek. 

 

Ia meyakini bahwa ITB yang lahir dari ide luar biasa membutuhkan strong partnership. Agar ke depannya dapat membantu menyukseskan pembangunan pendidikan tinggi serta menghasilkan SDM mumpuni. 


“Mohon kepada jajaran Forkopimda agar ini bisa didukung. Hal ini menjadi bagian penting karena apabila ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, akan diikuti peningkatan sumber daya manusia, indeks pembangunan manusia, dan kesejahteraan selanjutnya akan mengikuti.” pungkasnya.

 

Tampak hadir KH Waifyul Ahdi, Ketua Umum YPP Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati Trenggalek, jajaran Forkopimda, dan tamu lain.

 

Penulis: Uliyatun Ni’mah

 

 


Editor:

Matraman Terbaru