• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Cara LAZISNU di Sumenep Tuntaskan Rehab Rumah Dluafa

Cara LAZISNU di Sumenep Tuntaskan Rehab Rumah Dluafa
Pertemuan PRNU Pragaan Daya 1, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi).
Pertemuan PRNU Pragaan Daya 1, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Bulan lalu NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Pragaan, Kabupaten Sumenep telah mendatangkan sebagian material bangunan ke kediaman Maswa di Desa Pragaan Daya. Untuk merampungkannya, membutuhkan dana yang cukup besar.

 

Untuk itulah, LAZISNU menggalang gerakan donasi dengan mendatangi pertemuan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pragaan Daya 1, Kamis (12/11/2020).

 

Di hadapan nahdliyin, KH Ahmad Junaidi Mu'arif mengatakan, ranting yang kuat adalah cerminan cabang. Sehingga MWC juga dikatakan kuat.

 

Ketua MWCNU Pragaan tersebut mengajak kepada anggota pertemuan untuk menguatkan struktur agar programnya tidak hanya berkutat di diniyah. "Yang punya warga adalah pengurus ranting. MWC dan Cabang tak punya warga. Karenanya ranting perlu kuat dengan kegiatan sosialnya," ujarnya.

 

Pada saat yang sama K Ach Subairi Karim menerangkan, NU bangkit sejak dulu dengan bangkitnya Nahdlatul Wathan atau kebangkitan tanah air, Tashwirul Afkar atau kebangkitan pemikiran, dan Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan ekonomi dan sosial.

 

"NU harus naik kelas, bangkit dari kelas amaliyah keagamaan ke kelas harakah sosial kemasyarakatan. Melalui gerakan donasi LAZISNU bisa meraih itu," ujar kiai muda yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep tersebut.

 

Wakil Ketua MWCNU Pragaan tersebut memuji warga NU di Pragaan yang dikenal kental kohesifitas sosialnya, gemar bergotong royong, dan suka berempati pada saudara yang sakit dengan menjenguk bersama-sama.

 

Menurutnya, hal itu modal kekuatan yang menjadi potensi NU Pragaan. "Kalau ada tetangga bangun rumah, warga lainnya masih terlihat bergotong royong. Kalau ada tetangga sakit, pasti ramai-ramai ke rumah sakit. Ini kekuatan yang lahir dari kesadaran rasa bersaudara," pujinya disambut senyum warga yang hadir.

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tersebut meminta dan menantang agar rencana bedah rumah Maswa yang sebentar lagi akan digarap bisa segera dipenuhi kebutuhannya bersama-sama.

 

"Warga NU wajib membantunya, baik berupa tenaga, bahan bangunan, uang dan doa," pintanya disambut riuh kata siap dari peserta yang hadir.

 

Selain bedah rumah, dirinya juga meminta agar gerakannya dimulai dari pengurus yang berwujud donasi bulanan LAZISNU. "Sejatinya apa yang kita sumbangkan untuk LAZISNU kita sowankan kepada Hadratus Syaikh KH M Hasyim Asy'ari, hanya panca indera kita tak mampu melihatnya," tambahnya dengan retorika yang berapi-api.

 

K Ach Subairi Karim menambahkan, santunan yatim yang diberikan LAZISNU setahun 2 kali, rehab dan bedah rumah dluafa, serta perbaikan fasilitas sosial yang digerakkan LAZISNU Pragaan itu diperoleh dari gerakan kotak amal yang diletakkan di warung kecil, dan sumbangan simpatisan.

 

"Kalau LAZISNU hanya dituntut banyak memperbaiki fasilitas dluafa dan sosial sementara gerakan menyumbang untuk LAZISNU tak didukung, maka akan tiba masanya LAZISNU macet," tuturnya menggugah kesadaran yang hadir.

 


 

Menurutnya, kedepan PCNU berencana memiliki rumah sakit NU yang megah dan Universitas bonafide, jika gerakan donasi bisa istiqamah dan massif dilakukan warga akar rumput.

 

"NU saat ini di tangan kita. Kita tahu apa yang dibutuhkan NU. Makin banyak donasinya makin cepat kita meraih mimpi," pungkasnya mengakhiri arahan.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru