• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Cerita Pengurus LAZISNU di Sidoarjo Jadi Penggali Makam

Cerita Pengurus LAZISNU di Sidoarjo Jadi Penggali Makam
Para pengurus LAZISNU Kebonsari, Sidoarjo, yang menjadi relawan penggali makam. (Foto: Nur Salim dan Nabilah Farisah)
Para pengurus LAZISNU Kebonsari, Sidoarjo, yang menjadi relawan penggali makam. (Foto: Nur Salim dan Nabilah Farisah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh atau LAZISNU Ranting NU Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, memiliki kader-kader yang militan di lapangan dalam hal sosial kemasyarakatan. Begitu kasus Covid-19 melonjak, mereka tak segan turun ke lapangan untuk membantu warga, termasuk menjadi penggali makam.

 

Salah satu yang semangat dan ikhlas membantu warga ialah Bendahara LAZISNU Kebonsari, Fakhruddin. Bersama relawan lainnya, ia terjun langsung ke lapangan menjadi penggali makam, begitu angka kematian karena Covid-19 meningkat di Sidoarjo. Sebelum pandemi ia bertugas di bidang lain di LAZISNU.

 

“Saya tergerak untuk terjun menjadi relawan penggali makam karena panggilan hati nurani, mengingat bapak-bapak penggali makam sebelumnya sudah lanjut usia dan bahkan sudah meninggal dunia. Terkahir kali bahkan juru kunci makam sekaligus penggali makam ada yang meninggal dunia karena sakit,” kata Fakhruddin baru-baru ini.

 

Ia mengaku, hampir setiap hari ada warga di Kebonsari yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19. Kadang dalam sehari lebih dari satu orang yang meninggal. Tentu saja kondisi itu membutuhkan banyak relawan untuk melakukan proses pemulasaraan jenazah hingga pemakaman.

 

Pengurus makam yang juga pengurus LAZISNU Kebonsari, Zainul Ma’arif, mengaku senang pengurus di lembaga tersebut iku turun menjadi relawan penggali makam. “Saya berterimakasih ada relawan penggali makam yang lebih muda, tenaga yang lebih kuat dan fresh, mengingat Cak Fakhruddin juga sebagai guru olah raga di sekolahnya,” ujarnya.

 

“Hal ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan pengurus makam untuk para relawan baru penggali kubur dan relawan bagian peralatan kubur yang beberapa waktu terakhir ini bekerja sangat ekstra,” imbuh Zainul.

 

Penulis: Nur Salim dan Nabilah Farisah

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru