• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Matraman

Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Ponorogo: Angel Temen Tuturanmu

Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Ponorogo: Angel Temen Tuturanmu
Aksi menentang disahkannya UU Cipta Kerja oleh PMII dan aliansi mahasiswa Ponorogo. (Foto: NOJ/Yoga)
Aksi menentang disahkannya UU Cipta Kerja oleh PMII dan aliansi mahasiswa Ponorogo. (Foto: NOJ/Yoga)

Ponorogo, NU Online Jatim

Aksi tegas penolakan terhadap Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (omnibuslaw) dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Aliansi Mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri Ponorogo. Mereka menggelar demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ponorogo, Kamis (8/10/2020) sembari membawa pamflet bernada protes dan sindiran kepada wakil rakyat.

 

Dalam suasana seperti itu, peserta demo masih menjaga aturan sehingga jalannya aksi tetap taat mematuhi protokol kesehatan dan tentu saja dijaga petugas kepolisian.

 

Suasana sempat memanas kala demo penolakan terhadap UU cipta kerja dihadap pasukan keamanan. Aksi dorong peserta demo dengan petugas yang berjaga tidak dapat dihindarkan. Ketegangan terjadi lantaran peserta dilarang masuk ke gedung DPRD, yang pada saat bersamaan tidak ada wakil rakyat yang menerima karena sedang kunjungan kerja.

 

Aksi yang berlangsung dari mulai pukul 11:00 WIB itu dipenuhi pamflet bertuliskan kata-kata viral, seperti: angel temen tuturanmu (susah betul diberi saran) dan banyak lainnya. Tak lupa sesekali peserta aksi meneriakkan tarik sis, semongko (semangka), turut menghiasi aksi tegas penolakan terhadap UU cipta kerja, yang sudah diketok DPR RI.

 

"Ya, itu sindiran kepada anggota dewan karena pada hari ini mereka itu lucu, seperti dagelanlah kalau kita bahasa Jawa itu," kata Hanif selaku koordinator lapangan aksi demo, kepada jurnalis NU Online Jatim.

 

Hanif menyampaikan aspirasi dari PMII dan Aliansi Mahasiswa Ponorogo bawasanya anggota DPR RI yang mengesahkan undang-undang cipta kerja dinilai tidak dapat bekerja secara profesional.

 

"Ya pelawaklah, yang gak jelas kayak di televisi," paparnya.

 

Di akhir aksi karena tidak adanya anggota dewan yang menerima peserta aksi, masa membubarkan diri dan mengancam akan mengadakan aksi lebih besar jika pada Senin, aspirasi mereka tidak diterima langsung oleh Ketua DPRD Ponorogo dan seluruh anggota dewan.

 

"Ini hanya aksi dari sub-sub kecil. Tapi tunggu saja, ketika undang-undang tetap seperti ini, maka maaf ketika nanti tragedi 98 terjadi di Ponorogo," tegasnya.

 

Sementara itu, di sisi lain pihak Kepolisian Resort Ponorogo terus mengamankan jalannya demonstrasi aspirasi dari PMII dan Aliansi Mahasiswa IAIN. Sejumlah polisi berusaha terus mengingatkan standar protokol kesehatan dan membagikan handsanitiser dan masker.

 

"Itu bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang mungkin belum memakai masker atau untuk cadangan," jelas Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis di sela pengamanan demonstrasi.

 

Ndan Azis, sapaannya menambahkan untuk mengamankan jalannya demonstrasi, pihaknya mengerahkan sebanyak 150 personel. Juga ada tambahan 100 personel cadangan siap sedia di markas Polres Ponorogo.

 

"Kita mengimbau kepada para mahasiswa dan masyarakat walaupun sedang melakukan aspirasi harus tetap patuhi protokol kesehatan. Saya mengharap itu saja," pungkasnya.

 

 

Editor: Syaifullah

 


Editor:

Matraman Terbaru