• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Kediri Raya

Di Blitar, 14 Februari Diperingati Hari Cinta Tanah Air

Di Blitar, 14 Februari Diperingati Hari Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Cinta Tanah Air oleh Pemkot Blitar. (Foto: NOJ/Ant)
Peringatan Hari Cinta Tanah Air oleh Pemkot Blitar. (Foto: NOJ/Ant)

Blitar, NU Online Jatim

Pada 14 Februari, jamak orang memperingati dengan hari valentine atau hari kasih sayang. Demikian pula khusus untuk Nahdliyin atau warga NU, maka waktu tersebut dijadikan sebagai refleksi memperingati kelahiran Hadratussyekh, KH M Hasyim Asy'ari.

 

Dan bagi warga Kota Blitar, waktu tersebut menjadi hari yang juga sangat istimewa. Bukan hanya merayakan hari kasih sayang, kota dengan berbagai kenangan itu juga selalu memperingati 14 Februari sebagai hari pemberontakan Pasukan Pembela Tanah Air atau Peta. 

 

Namun ada yang lebih istimewa di tahun ini. Karena tepat pada 14 Februari 2021, Pemerintah Kota Blitar dan masyarakat menjadikannya sebagai titik awal untuk mendeklarasikan 14 Februari sebagai hari cinta Tanah Air. 

 

Keseriusan dalam mengupayakan 14 Februari sebagai hari cinta Tanah Air yang diperingati secara nasional, Kota Blitar menggelar deklarasi yang dipusatkan di TMP Raden Wijaya Kota Blitar, Ahad (14/02/2021) dini hari. Dalam deklarasi ini dirangkai dengan penandatanganan petisi oleh lintas komunitas di Blitar Raya, organisasi kepemudaan, mahasiswa, pelajar dan kaum pemuda. 

 

 “14 Februari tahun ini adalah momentum di mana kita mendeklarasikan 14 Februari bukan sebagai hari valentine, tapi sebagai hari cinta Tanah Air,” kata Santoso.

 

Dijelaskan Wali Kota Blitar tersebut bahwa untuk menuju hal tersebut butuh perjuangan dan sekarang tengah berproses. Bahwa sebelumnya kota ini sudah mengawali tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila dan sekarang diperingati secara nasional. 

 

Dikatakanya, pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat warga Kota Blitar untuk memperingati pemberontakan Peta. Peringatan tetap digelar sederhana secara protokol kesehatan. Seremonial peringatan ini sebagai upaya menguatkan jiwa nasionalisme pada masyarakat, utamanya bagi generasi muda.

 

“Hal itu selaras dengan tema peringatan pemberontakkan Peta tahun ini, yaitu dari Blitar untuk Indonesia. Pemerintah kota ingin nilai, spirit, dan ajaran Peta diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” harapnya. 

 

Sebagai informasi, peringatan pemberontakan PETA di Blitar pada tahun ini dilaksanakan secara sederhana dibanding tahun sebelumnya. Tidak ada drama kolosal, dan peringatan pemberontakan Peta diawali dengan refleksi sejarah pemberontakan Peta Blitar, 14 Februari 1945. Kemudian dilanjutkan orasi budaya dan pembacaan puisi kebangsaan.

 

Sedangkan inti acara akan diisi dengan upacara pengibaran bendera di taman makam pahlawan,  deklarasi 14 Februari sebagai hari cinta Tanah Air, penandatanganan petisi, teaterikal pengibaran bendera Parto Harjono, serta diakhiri dengan tabur bunga.

 

“Kami berharap proses pengajuan peringatan pemberontakan Peta menjadi hari nasional ini bisa disetujui oleh pemerintah pusat. Sehingga bisa menguatkan status Kota Blitar sebagai daerah yang memegang tinggi nasionalisme,” pungkas Santoso. 

 

Sekadar mengingatkan, pemberontakan Peta di Blitar adalah sebuah peristiwa pemberontakan.  Itu dilakukan sebuah batalion Peta di Blitar yang dipimpin oleh Shodancho Soeprijadi terhadap pasukan Jepang.

 

Peristiwa heroik pemberontakan tersebut Kemudian menjadi pelopor pergerakan perlawanan Peta di seluruh Tanah Air. Puncak dari gerakan ini adalah peristiwa Rengasdengklok dan pengibaran bendera merah putih di sana pada tanggal 16 Agustus 1945 serta diculiknya founding father Bung Karno dan Bung Hatta yang kemudian menjadi inisiator kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 


Editor:

Kediri Raya Terbaru