• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Di Tebuireng, Dirjen Pendis Kemenag Ingatkan Santri Harus Kuasai Teknologi

Di Tebuireng, Dirjen Pendis Kemenag Ingatkan Santri Harus Kuasai Teknologi
Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendis Kemenag RI saat di Tebuireng, Sabtu (19/06/2021). (Foto: NOJ/ Humas Tebuireng)
Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendis Kemenag RI saat di Tebuireng, Sabtu (19/06/2021). (Foto: NOJ/ Humas Tebuireng)

Jombang, NU Onlune Jatim

Kekuatan masa depan berada pada teknologi digital. Oleh sebab itu, para santri harus menguasai teknologi digital.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani saat mengisi kuliah umum "Peluang dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Disrupsi", di Ma'had Aly Hasyim Asyari, Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (19/06/2021).

 

"Santri tidak hanya wajib paham kitab kuning, teknologi harus dikuasai pula," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jatim.

 

Guru Besar di Bidang Teknologi Informasi ini mengatakan, perkembangan teknologi saat ini sangat dahsyat  sehingga manusia jangan sampai tergilas oleh pesatnya laju teknologi.

 

Sesuai tujuannya, hadirnya teknologi wajib menopang aktivitas manusia. Di era disrupsi, santri jangan melepaskan diri dari kemajuan zaman yang di dalamnya ada teknologi.

 

Putra KH Cecep Syarifuddin mantan Ketua PBNU era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menambahkan, perdebatan antara peradaban dan teknologi, di dunia barat dan timur terus terjadi. Bagi ilmuwan barat, temuan peralatan teknologi melahirkan peradaban baru. Namun ilmuwan Timur berpendapat peradaban yang melahirkan teknologi.

 

"Tidak penting itu siapa yang benar. Yang jelas santri yang menguasai teknologi, dialah santri yang menguasai peradaban," terang Ramdhani.

 

Menurutnya, generasi yang hidup pada masa sekarang dan masa depan, seperti santri Ma'had Aly, memerlukan kepiawaian membaca masa depan dengan baik. Orang seperti inilah yang akan menjadi pemilik masa depan.

 

Penguasaan teknologi di satu sisi harus seimbang dengan dengan penguasaan pendidikan karakter. Menurut Ramdhani, pendidikan karakter santri harus menjadi penyeimbang dari derasnya arus teknologi yang terkadang tidak mendukung pembangunan karakter.

 

Di hadapan para tokoh pendidikan, guru, ustadz, siswa dan santri Ma'had Aly Hasyim Asyari, Ramdhani mengingatkan bahwa peran yang tak kalah penting di era teknologi adalah guru.

 

Tantangan di Indonesia yang sesungguhnya dan kunci berada di guru pendidikan. Sebab, guru dituntut tidak sekedar menciptakan orang pintar, tetapi untuk mentransformasi, mengubah, bukan hanya kemampuan kognitifnya tapi pendidikan.

 

"Instrumen untuk transformasi-transformasi karakter budaya sikap dan sepenuhnya bisa dimainkan oleh guru," terangnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ramdani juga bersilaturahim ke pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz di Ndalem Kasepuhan. Serta berziarah ke makam Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur.

 

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru