• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Metropolis

Dilantik, PAC Ansor di Mojokerto Segera Turba Halau Gerakan Radikal

Dilantik, PAC Ansor di Mojokerto Segera Turba Halau Gerakan Radikal
Prosesi pelantikan PAC Ansor Pungging, Kabupaten Mojokerto, Ahad (20/12/2020). (Foto: NOJ/ Ahmad Rofi'i).
Prosesi pelantikan PAC Ansor Pungging, Kabupaten Mojokerto, Ahad (20/12/2020). (Foto: NOJ/ Ahmad Rofi'i).

Mojokerto, NU Online Jatim

Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pungging, Kabupaten Mojokerto masa khidmah 2020-2022 resmi dilantik, Ahad (20/12/2020). Pelantikan yang dihadiri kader Ansor Kecamatan Pungging ini dilaksanakan di kantor kecamatan setempat.

 

Prosesi pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Sekretaris Pimpinan Cabang (PC)) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto, Mokh Yunus. Pengurus yang dilantik ini merupakan hasil arapat formatur setelah pelaksanaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) pada tanggal 08 November 2020 lalu.

 

Dengan mengusung tema "Guyup Rukun Ngalap Barokah" ini Ketua PAC Pungging, Misbah Zainul Mustofa berharap pemuda Ansor bisa guyup terhadap semua agama, golongan dan suku lainnya. "Sehingga hal tersebut bisa mencegah adannya gerakan-gerakan radikalis yang masih muncul belakangan ini," tuturnya.

 

Ketua yang baru saja dilantik ini menyatakan, tantangan Ansor kedepan semakin besar terkait isu-isu yang selama ini dihembuskan kelompok yang menyudutkan Nahdlatul Ulama (NU). Ia bersama jajaran pengurusnya memiliki strategi tertentu. "Kami akan mengarahkan kepada pengurus agar melakukan turba ke lapisan masyarakat supaya tidak terpengaruh gerakan Islam radikalis yang sudah menyebar ini," harapnya.

 

Sementara Slamet Mulyohadi, salah satu pengurus PAC yang baru berharap GP Ansor bisa mencontoh sosok Riyanto, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU yang wafat karena ledakan bom saat mencoba menyelamatkan Gereja Eben Haezer di Kota Mojokerto saat malam misa Natal tahun 2000 silam.

 

 

"Saya berharap demikian, tetap konsisnten menjaga masyarakat, tidak melihat agamanya apa, dan golongan apa, karena hal itu mencirikan Islam yang benar-benar Rahmatan Lil Alamin," katanya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru