• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pendidikan

Dukung Kampus Merdeka, Unisma Ciptakan Pembelajaran Berkualitas

Dukung Kampus Merdeka, Unisma Ciptakan Pembelajaran Berkualitas
Rektor bersama Wakil Rektor Unisma menggelar diskusi 'Kampus Merdeka' di Perpustakaan lantai 3 Unisma. (Foto: NOJ/Madchan)
Rektor bersama Wakil Rektor Unisma menggelar diskusi 'Kampus Merdeka' di Perpustakaan lantai 3 Unisma. (Foto: NOJ/Madchan)

Malang, NU Online Jatim

Kampus merdeka merupakan besutan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud). Salah satu bagian dari Merdeka Belajar adalah program persiapan karier yang komprehensif untuk mempersiapkan generasi terbaik Indonesia.

 

Dari situ memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

 

Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar serangkaian program Universitas Islam Malang Unggul Jelajah Akademik Merespons Persoalan Indonesia (Unismaku Jampi). Hal ini diselenggarakan untuk memperingati HUT RI ke-76, 1 Muharram 1443 dengan tema kali ini terkait 'Kampus Merdeka'.

 

Rektor Unisma, Prof Maskuri menjelaskan bahwa Merdeka Belajar dengan program Kampus Merdeka ini sejalan dengan kemerdekaan. Kemerdekaan diberikan kepada perguruan tinggi untuk mendesain perombakan kurikulum. Hal tersebut semata-mata menciptakan suasana belajar yang berkualitas.

 

"Mendesain program kemahasiswaan, berbagai aktivitas yang semuanya dalam rangka untuk penguatan kelembagaan, peningkatan SDM dan meningkatkan daya saing perguruan tinggi," kata Prof Maskuri di lantai 3 Perpustakaan Unisma, Ahad (15/08/2021).

 

Kepada NU Online Jatim dirinya mengungkapkan sudah ada beberapa kelas yang didesain. Ada kelas profesional, kelas branding, rumah kreatif mahasiswa. Sebentar lagi ada rumah budaya dan peradaban. Sumua diperuntukkan kepada mahasiswa.

 

"Juga ada program Indikator Kinerja Utama (IKU). Mulai dari mengajar di sekolah, dunia industri, dunia usaha, penelitian, pengabdian masyarakat, wirausaha, bela negara dan seterusnya," terang pria kelahiran Tuban 1967 tersebut.

 

Prof Maskuri mengungkapkan, mahasiswa didorong untuk bisa mengambil mata kuliah dan program-program itu. Nanti dari universitas akan merekognisi atau mengkonvensi dengan mata kuliah yang setara.

 

Semangat merdeka belajar akan mengajak mahasiswa untuk mengembangkan imajinasi, inspirasi, kreativitas dan inovasi. Sehingga laboratorium akan muncul bukan semata-mata dibuat oleh pimpinan perguruan tinggi, tetapi dari mahasiswa langsung.

 

"Kita juga melakukan transfer kredit dengan perguruan dalam dan luar negeri," ujar alumnus Pesantren Langitan Tuban, Seblak dan Tebuireng, Jombang ini.

 

Sementara, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Prof Junaidi menuturkan dengan Merdeka Belajar mahasiswa bisa menempuh di perguruan tinggi lain. Sekarang ini sedang berlangsung program Kridential Micro Mahasiswa Indonesia (KMMI). Dimana mata kuliah didesain seperti mata kuliah karena bisa ditempuh oleh berbagai program studi.

 

"Kita sekarang menyelenggarakan tiga pelatihan. Pertama tentang start up agroteknologi, kedua technoprenuer berbasis Internet of Things (IoT), dan ketiga sediaan herbal," ungkap Prof Junaidi.

 

Lebih lanjut, tiga pelatihan tersebut diikuti bermacam-macam mahasiswa jurusan Unisma. Start up berada di Fakultas Pertanian, diikuti mahasiswa peternakan. Tecnoprenuer berbasis di Fakultas Tehnik. Sedangkan kesediaan herbal berbasis di Farmasi.

 

Diketahui program tersebut diikuti oleh 127 institusi luar Unisma. Jumlah peserta atau mahasiswa kurang lebih 680 untuk ketiga course. Berasal dari 27 perguruan tinggi di Indonesia.

 

"Bahkan banyak PT ternama di kita seperti Universitas Diponegoro ikut mata kuliah kita. Sebaliknya juga mahasiswa Unisma juga mengikuti perguruan tinggi lain," pungkasnya.


Pendidikan Terbaru