• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Jujugan

Es Dawet Gempol, Minuman Khas Ponorogo yang Melegenda

Es Dawet Gempol, Minuman Khas Ponorogo yang Melegenda
Es Dawet Gempol Jabung, kuliner khas Kabupaten Ponorogo. (Foto: NOJ/Husnul Khotimah)
Es Dawet Gempol Jabung, kuliner khas Kabupaten Ponorogo. (Foto: NOJ/Husnul Khotimah)

Ponorogo, NU Online Jatim

Kabupaten Ponorogo tak hanya dikenal dengan kesenian Reognya. Daerah ini juga punya banyak kuliner tradisional yang melegenda. Di antaranya Es Dawet Gempol Jabung. Minuman ini berbeda dengan es dawet yang banyak ditemukan di sejumlah daerah.

 

Es Dawet Gempol bisa ditemui di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, desa pertama kali minuman tersebut dibuat pada tahun 1960-an. Karena itu, orang-orang biasanya menyebut minuman itu dengan Es Dawet Gempol Jabung.

 

Sampai sekarang, banyak warga di Jabung yang menjual es dawet khas tersebut. Di antaranya Patonah, penjual Es Dawet Gempol di jalan arah Jetis-Siman-Gontor-Ngabar. Selain Patonah, puluhan warung berjajar menjual es ini.

 

"Alhamdulillah setiap harinya banyak pengunjung baik dari Ponorogo sendiri maupun luar daerah rombongan datang untuk menyantap Es Dawet Gempol Jabung. Meskipun tempat warung saya dan para penjual lain berjejeran, namun semua warung di sini tak pernah sepi pengunjung," kata Patonah kepada NU Online Jatim, Kamis (30/09/2021).

 

Ia menjelaskan, Es Dawet Gempol diolah dari beberapa bahan, di antaranya, kuah santan, sirup gula(juruh), air garam, cendol dari tepung aren, irisan nangka, dan tape ketan hitam.  Gempol sendiri  terbuat dari beras yang diblender dan tepung beras yang dicampur dengan air. Setelah bahan ini dicampurkan lalu dibentuk bulat-bulat kemudian dikukus hingga matang.

 

Selain cita rasanya yang sedap, cara menyuguhkan dawet dari penjual kepada pembeli sangatlah unik. Cara penyuguhan Es Dawet Gempol mengandung nilai etik, yakni menggunakan alas lepek sebagai bentuk kesopanan penjual dalam menyuguhkan mangkok es kepada pembeli.

 

"Saya pertama kali beli Es Dawet Gempol di Jabung kena marah oleh ibu penjualnya, karena saat penjual menyodorkan mangkok di atas lepek. Saya mengambil mangkok beserta lepeknya dan saat itu saya dan penjual saling tarik menarik lepek. Seharusnya pembeli hanya boleh mengambil mangkoknya saja,” ungkap Dwi Erviani, salah satu pelanggan Es Dawet Gempol.


Jujugan Terbaru