• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Fatayat NU di Bojonegoro Diharap Turut Kendalikan Stunting

Fatayat NU di Bojonegoro Diharap Turut Kendalikan Stunting
Seminar model penanggulangan stunting oleh PC Fatayat NU Bojonegoro. (Foto: NOJ/Luluk NR)
Seminar model penanggulangan stunting oleh PC Fatayat NU Bojonegoro. (Foto: NOJ/Luluk NR)

Bojonegoro, NU Online Jatim

Stunting dikenal sebagai masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dari hal tersebut mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

 

Dan dalam rangka kian meningkatkan kesadaran akan hal tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bojonegoro menggelar seminar model penanggulangan stunting. Acara mengangkat tema ‘Bersama Wujudkan Generasi Sehat dan Berprestasi’ tersebut berlangsung Senin (31/05/2021).

 

Acara yang berlangsung di Hotel Aston ini diikuti sejumlah pihak pemerintah desa, dinas kesehatan dan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro.

 

“Pada 2018 berdasarkan data WHO menyatakan Indonesia sebagai tiga negara yang masuk dalam angka stunting tertinggi di Asia Tenggara yakni 36 persen,” kata Ahmad Supriyanto.

 

Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro tersebut menyebutkan tahun 2019 angka tersebut sudah mengalami penurunan di angka 27 persen. Akan tetapi hal tersebut masih jauh  dari standar WHO.

 

"Sehingga pemerintah pusat menargetkan pada tahun 2024 angka stunting berada di posisi 14 persen," tuturnya.

 

NU sebagai organisasi massa terbesar di Indonesia, termasuk Fatayat NU diharapkan mampu menangani masalah stunting.

 

“Sesuai riset yang dilakukan oleh Fatayat NU Bojonegoro, salah satu faktor penyebab stunting adalah asupan gizi,” katanya. Karenanya kader Posyandu perlu meningkatkan kualitas penanganan terhadap Balita, lanjutnya pada acara yang juga didukung EMCL tersebut.

 

Supriyanto juga menyatakan dukungannya dalam upaya pembentukan Peraturan Daerah (Perda) agar penanganan stunting ke depan lebih fokus dan mampu mewujudkan Bojonegoro zero stunting.

 

“Sebagai bentuk dukungan dari Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro dalam penanganan stunting ini adalah dengan mendukung program kebijakan yang berimplikasi pada anggaran dan masuk dalam APBD,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah

 


Editor:

Pantura Terbaru