• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Gelar Shalat Khusuf Berjamaah, Begini Kata Ketua LFNU Banyuwangi soal Gerhana

Gelar Shalat Khusuf Berjamaah, Begini Kata Ketua LFNU Banyuwangi soal Gerhana
Pelaksanaan shalat sunnah gerhana PCNU Banyuwangi. (Foto: NOJ/Vina Yunda Safitri).
Pelaksanaan shalat sunnah gerhana PCNU Banyuwangi. (Foto: NOJ/Vina Yunda Safitri).

Banyuwangi, NU Online Jatim

Ketika Gerhana Bulan Total terjadi, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah khusuf. Selain menjadi fenomena alam yang langka, juga sebagai sarana untuk meningkatkan kembali ketakwaan kepada Allah SWT.

 

Semangat ini yang mengemuka dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, dengan menggelar shalat sunnah gerhana berjamaah. Kegiatan ini dipusatkan di halaman Kantor PCNU Banyuwangi, dengan dihadiri perwakilan dari seluruh lembaga dan badan otonom NU setempat.

 

“Momen ini berbeda dari biasanya. Dalam satu hari merayakan dua peristiwa, yaitu paginya waisak dan malamnya shalat gerhana. Hal ini menandakan simbol silaturahim dan kebhinnekaan,” tutur Gufron Musthofa, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Banyuwangi.

 

Lebih lanjut, Gufron Musthofa menjelaskan terkait perhitungan gerhana bulan di Banyuwangi. Dirinya mengatakan, bahwa gerhana bulan mulai muncul pukul 16.44 WIB. Sedang gerhana bulan total muncul pukul 18.11 WIB.

 

“Namun karena kondisi cuaca di timur mendung, akhirnya gerhana bulan total baru terlihat pada pukul 18.18 WIB sampai 18.26 WIB. Dan mulai kembali ke posisi normal dari pukul 19.17 WIB,” jelasnya.

 

Pihaknya menambahkan, pada gerhana bulan kali ini posisi bulan dengan bumi sangat dekat, yaitu 357,462 km. Hal ini berbeda dengan gerhana bulan pada 16 ramadhan (27 April 2021) lalu, yang jaraknya 357, 615 km.

 

“Sedangkan gerhana bulan pada 24 Juni 2021 mendatang, jaraknya sekitar 361, 558 km,” imbuh Gufron.

 

Menurut Gufron, saat ini ulama-ulama NU telah mengalami perkembangan yang signifikan terkait ilmu astronomi. Bahwasanya KH Ghozali Lanbulan Madura dalam kitab falakiyahnya, hitungannya sudah hampir menyamai milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), sebuah Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat.

 

“Hitungannya hanya selisih permenit, bahkan ada yang perdetik saja,” terang Gufron.

 

Disebutkan bahwa, astronomi tidak hanya soal prediksi, tapi juga bisa dihitung secara matematis. Begitu juga dengan ulama yang tidak hanya menguasai ilmu falak, tetapi ia juga mukasyafah, yakni dapat melihat rahasia ilahi yang tersembunyi.

 

“Dengan adanya fenomena ini, diharapkan sebagai ajang pembelajaran soal ilmu astronomi, karena ilmu ini sangat bermanfaat bagi kehidupan,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Tapal Kuda Terbaru