• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Geliat Ansor di Sumenep Perkuat Kaderisasi dan Aktivasi Ranting

Geliat Ansor di Sumenep Perkuat Kaderisasi dan Aktivasi Ranting
Suhaidi, Ketua PAC GP Ansor Bluto saat memberikan sambutan dalam 'Silaturahim Kader dan Workshop Penguatan Ranting'. (Foto: NOJ/Habib)
Suhaidi, Ketua PAC GP Ansor Bluto saat memberikan sambutan dalam 'Silaturahim Kader dan Workshop Penguatan Ranting'. (Foto: NOJ/Habib)

Sumenep, NU Online Jatim

Kepengurusan di tingkatan desa atau ranting menjadi tumpuan utama dalam sebuah organisasi. Mengingat, mereka yang setiap waktu kerap berinteraksi dengan masyarakat di akar rumput. Penguatan kader di tingkatan ini menjadi kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Karenanya perlu kajian khusus agar kehadirannya mendapatkan apresiasi positif dari warga.

 

Atas kesadaran ini, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bluto menyelenggarakan 'Silaturahim Kader dan Workshop Penguatan Ranting'. Kegiatan ini dipusatkan di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bluto, Jum'at (05/03/2021).

 

Suhaidi menuturkan, acara ini dimaksudkan untuk membangun jalinan silaturahim antar kader. Selain itu, agar kader yang sudah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dapat berkhidmat di struktural Ansor.

 

"Mengingat, beberapa alumni PKD dari berbagai angkatan, hingga saat ini belum sepenuhnya tergabung di organisasi kepemudaan GP Ansor," ujarnya.

 

Ketua PAC GP Ansor Bluto tersebut menambahkan, hal lain terkait urgensi acara ini adalah sebagai pembekalan atau follow up kepada kader baru terkait gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dalam berkhidmat di Ansor.

 

"Bahkan, dari acara ini kami berharap agar ranting yang belum terbentuk bisa dibentuk, sedang ranting yang sudah dibentuk dapat bergerak dan aktif berkegiatan," ungkapnya.

 

Senada dengan hal itu, Rofiqi juga mengatakan, ujung tombak organisasi GP Ansor adalah di tingkatan ranting. Penguatan organisasi dalam hal masifnya kaderisasi merupakan hal yang mesti dilakukan.

 

"Tidak ada artinya sebuah PAC jika tidak punya kader di tingkatan ranting. Begitu pula tidak ada artinya sebuah PC jika ia tidak memiliki PAC yang aktif berkegiatan," tuturnya.

 

Namun demikian, tolak ukur kesuksesan sebuah kepengurusan organisasi dapat dibuktikan dengan banyaknya kader di tingkatan di bawahnya. Bukan soal seberapa sering melaksanakan kegiatan-kegiatan yang meriah.

 

"Karena kita bukan event organizer yang cakap membuat kegiatan, maka kita harus menguatkan proses kaderisasi," kata Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur ini.

 

Selanjutnya, mantan Ketua 1 Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep ini pun menjabarkan beberapa pola gerakan GP Ansor berbasis ranting. Disebutkan bahwa, Ansor sebagai organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial, maka hendaknya melakukan upaya-upaya yang mengarah kepada hal dimaksud.

 

"Misalnya dalam kegiatan keagamaan ada shalawatan, kajian kitab, dan lainnya. Sedang di kegiatan sosial bisa bakti sosial atau hal lain yang dapat meningkatkan potensi kader. Soal teknis kegiatan, tergantung improvisasi sahabat-sahabat di ranting," imbuhnya.

 

Ia pun mewanti-wanti, bahwa segmentasi keanggotaan yang dapat tergabung di Ansor tidak terbatas pada kalangan terpelajar. Akan tetapi juga mencakup pemuda desa yang justru dalam kesehariannya tidak mengenal organisasi sedikitpun.

 

"Jadi, kalian juga dapat merangkul pemuda yang tergabung di gangster yang suka tatoan, tindikan, dan lainnya. Jika hal itu bisa dilakukan, malah itu bagus," tandasnya.

 

Sementara itu, Akh Rifqi Ghufron Firdaus cukup mengapresiasi atas diadakannya acara ini. Ia menyebutkan bahwa dari acara ini setidaknya dapat memberikan panduan atas apa yang akan ia lakukan. Selain itu, soal pemetaan dan segmentasi pemuda yang dapat dirangkul baginya cukup jadi masukan yang positif.

 

 

"Hal ini sekaligus membunuh prototype bahwa di GP Ansor hanya terbatas pada kalangan terpelajar. Namun, justru juga dapat merangkul kalangan non-terpelajar," pungkas Ketua Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor Lobuk ini.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru