• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Gubernur Khofifah ke Pusat: Harga Gabah Jangan di Bawah HPP

Gubernur Khofifah ke Pusat: Harga Gabah Jangan di Bawah HPP
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo, Kamis (25/3/2021). (Foto: NOJ/Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo, Kamis (25/3/2021). (Foto: NOJ/Humas Pemprov Jatim)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengusulkan kepada pemerintah pusat menjaga harga gabah dan beras agar tidak di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), lebih-lebih ketika musim panen raya. Dengan demikian, perlindungan pemerintah bisa dirasakan oleh petani.

 

“Saya juga sudah sampaikan usul ke pemerintah pusat, kalau ada beras yang harus diserap jangan sampai harga  gabah dan beras di bawah HPP. Dan saya juga usul agar ada kebijakan seperti tahun lalu, di mana bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) ikut menyerap beras saat sedang menuju puncak panen seperti hari-hari ini,” kata Khofifah saat meninjau gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo, Kamis (25/3/2021).

 

Selain itu, Gubernur Khofifah ke depan juga minta tambahan dukungan Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian   untuk mengupayakan penyediaan drier atau mesin pengering bagi petani. Agar mereka lebih mudah mengeringkan gabah sehingga kandungan air yang cukup tinggi dapat terbantu.

 

Di sisi lain, dalam hal produksi padi, Provinsi Jawa Timur kembali mencetak prestasi. Pasalnya berdasarkan rilis BPS terbaru yang dirilis bulan Maret 2021, dicatatkan bahwa Jatim berhasil menduduki peringkat pertama daerah penghasil padi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data itu, luas panen 1.754.380 ha, Jawa Timur dapat  menghasilkan padi sebanyak 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras.

 

Di gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara, Khofifah meminta agar Bulog meningkatkan serapan beras petani dengan harga minimal sesuai  HPP. “Jadi pergerakan penyerapan beras oleh Bulog harus ditingkatkan. Jika biasanya Bulog menyerap beras masyarakat 1.500 ton per hari, maka hari ini saya minta  bergerak menjadi 2.000 ton per hari,” ujarnya.

 

Peningkatan serapan beras masyarakat oleh Bulog harus dilakukan seiring dengan masa puncak panen padi yang akan tiba di ahir Maret sampai pertengahan April  mendatang. Daerah penghasil beras  mulai panen, dan harus segera diserap sebagai langkah kongkrit perlindungan pemerintah pada petani.

 

Urusan gabah dan beras belakangan ini jadi sorotan. Musababnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor satu juta ton beras dari Thailand. Kebijakan itu ditolak oleh berbagai pihak, termasuk Lembaga Pengembangan Pertanian NU Jatim, karena dianggap tidak prorakyat. Apalagi di tengah melimpahnya beras, termasuk di Jatim. Impor beras berpotensi membuat harga gabah anjlok. Akibatnya, petani merugi.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru