• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Gugas NU Siaga di Sumenep Lakukan Penjelasan Covid-19 Hingga Pelosok Kampung

Gugas NU Siaga di Sumenep Lakukan Penjelasan Covid-19 Hingga Pelosok Kampung
Kiai Ach Subairi Karim (pegang mik) memberikan penjelasan kepada warga NU Pragaan Laok. (Foto: NOJ/Firdausi)
Kiai Ach Subairi Karim (pegang mik) memberikan penjelasan kepada warga NU Pragaan Laok. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Kasus pasien yang terjangkit Corona di Sumenep dijadikan pelajaran oleh tim Gugus Tugas (Gugas) NU Siaga Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan. Yang mendesak dilakukan adalah kian intensif melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan Covid-19 yang mulai menyebar ke pelosok desa.

 

Untuk mengantisipasi permasalahan yang sama, Gugas melakukan pendekatan kepada masyarakat di Desa Pragaan Laok dengan menghadirkan Kiai A Subairi Karim sebagai penyaji.

 

Kegiatan terselenggara atas permintaan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pragaan Laok yang kebetulan mengadakan pertemuan bulanan sekaligus menyelenggarakan khatmil Quran di Dusun Dung Laok Desa Pragaan Laok.

 

"Kami sengaja menghubungi Ketua Gugas karena kondisi masyarakat saat ini panik akan kejadian kemarin," kata Ustadz Abd Kadir, Jumat (15/5).

 

Dirinya berterima kasih kepada ketua Gugas yang berkenan meluangkan waktunya untuk mengedukasi masyarakat.

 

"Semoga dengan edukasi atau tambahan pengetahuan ini, masyarakat bisa waspada dan mematuhi protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," harapnya.

 

Gus Harir Hidayat yang didaulat sebagai Ketua Gugas membuka acara dengan memberikan penjelasan singkat tentang kondisi dan situasi terkini di Kabupaten Sumenep.

 

"Saat ini pasien yang positif Corona di Kabupaten Sumenep berjumlah 6 orang. Salah satu pasien hari ini datanya dirahasiakan oleh tim Gugas Pemkab," ujarnya. Karena itu masyarakat hendaknya menjaga pola hidup, pola makan, dan pola pikir, lanjutnya. 

 

Dan di kesempatan berbeda, Kiai A Subairi Karim memberikan penjelasan bahwa data Corona se-dunia sudah menjangkit 213 negara.

 

"Negara teratas adalah AS yang terkonfirmasi lebih 1.450.000 dan angka kematiannya mencapai 86.000 jiwa. Sedangkan di Indonesia yang terkonfirmasi sudah 16.000 orang dengan lebih 1.000 peristiwa kematian. Untuk Kabupaten Sumenep sendiri sudah 6 orang dinyatakan positif Covid-19. Salah satu pasien tersebut bekerja di Kecamatan Pragaan," ungkap Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan tersebut.

 

Dirinya memiliki pandangan bahwa bayang-bayang Corona semakin dekat. Karenanya NU mengimbau agar warga mematuhi aturan pemerintah, antara lain jaga jarak atau social distancing, rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah.

 

“Demikian pula aturan lain yang selama ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW," jelasnya.

 

Ia tegaskan kepada masyarakat untuk tidak menghiraukan teori konspirasi yang berkembang di media. "Karena di tataran fakta tidak menemukan dasar argumentasi yang jelas," urai dia.

 

Dirinya tidak henti-henti memberikan pengarahan sampai akhirnya memberikan hipotesa. "Yang jadi fakta saat ini adalah wabah Covid-19 makin dekat. Karenanya, kita selaku warga NU tidak harus selalu tawakal, tapi imbangi dengan ikhtiar," tegasnya.

 

Karena itu, Kiai A Subairi Karim mengajak untuk tetap stay at home atau jangan keseringan keluar rumah, jauhi kerumunan orang. Jika ada anggota keluarga datang dari daerah pandemik, disarankan untuk isolasi diri selama 14 hari.

 

Di akhir acara, warga diajak memperkuat iman selama bulan puasa yang dihantui pandemi yang tak kunjung berakhir. Yakni dengan tetap rajin berdoa, sebagai senjata utama warga NU. 

 

“Jangan terprovokasi media abal-abal. Cari literasi media mainstream. Jangan ada bom sosial yang bisa menyebabkan panik berlebihan dan mengacaukan keamanan warga," pungkasnya.

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru