• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Pantura

Gus Ali Ingatkan Nahdliyin Perbanyak Doa di Era Pandemi

Gus Ali Ingatkan Nahdliyin Perbanyak Doa di Era Pandemi
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Agus Ali Masyhuri. (Foto: NOJ/TNM).
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Agus Ali Masyhuri. (Foto: NOJ/TNM).

Lamongan, NU Online Jatim

Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Agus Ali Masyhuri mengimbau kepada Nahdliyin untuk terus memperbanyak berdoa kepada Allah Swt di masa pandemi saat ini.

 

Penegasan ini ia sampaikan saat 'Munajat dan Takbiran Virtual Nasional' dengan tema Mengetuk Pintu Langit: Indonesia Sehat dan Bangkit, Senin (19/07/2021) malam.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo ini juga menyampaikan, bahwa doa merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan usaha. Maka, bergantunglah kepada Allah Swt agar selalu diselimuti keberkahan dan keselamatan.

 

“Menghadapi pandemi ini, hendaknya kita bergantung dan memasrahkan semuanya kepada Allah Swt, agar kita selalu enjoy setiap melakukan tanggung jawabnya sebagai manusia di muka bumi,” ujar Gus Ali.

 

Ia menambahkan, bahwa setiap manusia hendaknya terus berdoa kepada Allah dan yakinlah doa tersebut akan dikabulkan-Nya. Sebagai syarat agar doa tersebut diterima ialah dengan memantapkan hati dan istiqamah berkegiatan sehari-hari.

 

“Berdoalah di waktu-waktu yang istajabah agar hati jadi jernih. Karena ketika hati jernih, segala tindak laku akan menjadi istiqamah,” imbuhnya.

 

Dirinya pun mengatakan, bahwa  masa  pandemi yang berkepanjangan ini dapat mengingatkan akan kekuasaan Allah Swt dan menjadi peringatan bagi umat semuanya. Entah akan kembali kepada Allah atau justru melupakan-Nya.

 

"Era pandemi ini setidaknya dapat mengingatkan kita bahwa kita memilih kembali kepada Allah atau justru sebaliknya dengan melupakan Allah Swt," tuturnya.

 

Bentuk melupakan Allah salah satunya tercermin ketika banyak lidah fasih tapi berhati lalai. Ada yang khusuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli maksiat yang rendah hati dan suci.

 

 

“Maka, sebagai hambanya yang punya ketaatan, janganlah sekali-kali melupakan Allah Swt," pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Pantura Terbaru