• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Gus Ali Ungkap Arti Penting Sikap Dermawan dan Keutamaannya

Gus Ali Ungkap Arti Penting Sikap Dermawan dan Keutamaannya
KH Agus Ali Masyhuri atau Gus Ali, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo. (Foto: NOJ. Boy Ardiansyah)
KH Agus Ali Masyhuri atau Gus Ali, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo. (Foto: NOJ. Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo, KH Agus Ali Masyhuri atau Gus Ali menekankan agar Nahdliyin dapat berbuat baik dan berbagi kesejahteraan dengan sesama. Hal tersebut karena  sikap dermawan dan tulus adalah konsistensi keimanan seseorang dalam dimensi kemanusiaan.

 

“Berbahagialah orang yang rendah hatinya, halal penghasilannya, bersih jiwanya, dan mulia akhlaknya. Dan orang yang berakhlak mulia itu akan menafkahkan kelebihan hartanya dan menahan kelebihan ucapannya,” ujar Gus Ali saat kajian yang bertajuk ‘Urgensi Kedermawanan’. Kegiatan ini disiarkan di kanal youtube Progresif TV dikutip NU Online Jatim, Senin (04/10/2021).

 

Gus Ali kemudian mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Dan orang bakhil jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.

 

Hadits tersebut, menurut Gus Ali, mengandung makna bahwa tanpa kedermawanan, ibadah-ibadah ritual yang dilakukan seorang manusia terasa seperti ada yang kurang.

 

“Meskipun suka wiridan kalau uangnya disimpan untuk diri sendiri, itu tidak baik. Makanya, tidak ada waliyullah bakhil. Karena dengan sikap bakhil, ibadah yang kita lakukan akan semakin menjauhkan kita dari Allah SWT,” jelasnya.

 

Ia pun menceritakan sebuah kisah di zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika seorang tawanan perang Yahudi hendak dieksekusi mati, Malaikat Jibril menyampaikan salam dan perintah dari Allah, bahwa Allah melarang tindakan tersebut. Hal tersebut karena ia sangat baik dan dermawan di kepada umatnya.

 

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu menambahkan, jika keutamaan seorang non-Muslim terletak pada kedermawanannya. Menurut Gus Ali, apalagi misal kedermawanan tersebut dilakukan oleh seorang Muslim yang selalu bertaqarrub kepada Allah, maka akan semakin berlipat.

 

“Oleh karena itu, kedermawanan akan mempercepat manusia mengapai derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Bahkan, thariqah yang paling top adalah sikap dermawan,” pungkasnya.

 

Penulis: Boy Ardiansyah


Metropolis Terbaru