• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Metropolis

Gus Muwafiq Minta Maaf, NU Jatim Harap Polemik Selesai

Gus Muwafiq Minta Maaf, NU Jatim Harap Polemik Selesai
KH Abdussalam Sochib (tiga dari kanan) menjelaskan sikap NU Jatim terkait kasus Gus Muwafiq di hadapan insan media.
KH Abdussalam Sochib (tiga dari kanan) menjelaskan sikap NU Jatim terkait kasus Gus Muwafiq di hadapan insan media.

Surabaya, NU Online Jatim

Polemik ceramah agama KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq yang dianggap menghina Nabi hendaknya disudahi. Karena yang bersangkutan telah meminta maaf. Yang harus dikedepankan saat ini adalah menjaga suasana kondusif.

 

Penegasan ini disampaikan KH Abdussalam Sochib di hadapan insan media yang memadati kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya, Kamis (5/12) petang.


Menurut Wakil Ketua PWNU Jatim ini, suasana sejuk hendaknya lebih dikedepankan. Apalagi tidak ada niatan bagi Gus Muwafiq untuk merendahkan Nabi Muhammad, dan bila memang dianggap melukai sebagian kalangan telah meminta maaf.

 

“Bagi kami, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq sudah memberikan klarifikasi atas tuduhan bahwa dirinya menghina Nabi Muhammad SAW,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya. 

 

Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang ini mengatakan, proses tabayun telah disampaikan Gus Muwafiq melalui sebuah video, Senin (2/12) lalu. Dan hal tersebut hendaknya dimaknai sebagai ketulusan untuk mengakhiri polemik yang terjadi.

 

“Sudah sepatutnya kita memberikan maaf dan tidak memperpanjang masalah ini demi terciptanya suasana sejuk dalam kehidupan beragama, bermasyakarat dan berbangsa,” ungkapnya yang didampingi sejumlah pengurus harian PWNU Jatim. 

 

Gus Salam, sapaan akrabnya justru mempertanyakan niat sejumlah kalangan yang masih mempersoalkan peristiwa tersebut. Tidak berhenti kepada memperkeruh suasana, sejumlah tindakan yang jauh dari menjaga kesejukan justru dilakukan beberapa kalangan.


“Kalau memang harus diselesaikan secara hukum, silakan karena hal tersebut merupakan hak sebagai warga negara,” katanya. Namun kalau jalur itu yang ditempuh, biarlah diselesaikan dengan mekanisme yang ada, lanjutnya.


Yang membuat dirinya tidak habis pikir adalah terjadinya tindakan yang mencederai kebebasan. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa Gus Muwafiq ternyata dihalang-halangi saat akan berdakwah.


“Tindakan sejumlah kalangan ini sudah tidak dapat dibenarkan,” tegasnya.

 

PWNU Jatim, kata Gus Salam berharap semua kalangan untuk tampil menjaga suasana sejuk, damai dan kondusif agar tercipta harmoni di masyarakat. Hal tersebut terutama disampaikan kepada para penegak hukum dan tokoh agama dan masyarakat.


“Kami mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di Jatim dan nasional untuk bersama-sama membangun persatuan, ukhuwah dan solidaritas antar sesama anak bangsa,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru