Sidoarjo, NU Online Jatim
KH Nadirsyah Hosen atau Gus Hadir menjadi pembicara dalam acara seminar Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang diadakan oleh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Tulangan Sidoarj, Kamis (21/10).
Dalam kesempatan itu, Gus Nadir mengawali mengajak para santri harus lebih hebat dari santri-santri yang sudah berhasil saat ini.
“Saya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang diangkat menjadi dosen tetap di fakultas hukum salah satu kampus besar di Australia, padahal saya santri. Ternyata santri bisa menjadi dosen di Australia,” ujar Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia tersebut.
Gus Nadir juga berharap agar santri alumni bumi shalawat bisa berkiprah di luar negeri. “Menjadi dosen di Oxford University, Harvard University, di Al-Azhar Mesir,” tambah Gus Nadir.
Kepada peserta, Gus Nadir menyampaikan cara santri untuk sukses. Menurutnya, para santri bumi shalawat harus kembali dengan motto pesantren yakni ‘kokoh spiritual, mapan intelektual’. “Keduanya ini harus dimiliki seorang santri jika ingin menaklukan dunia,” katanya.
Selain itu, Gus Nadir mengungkapkan kunci sukses selanjutnya adalah restu orang tua. “Ketika ibu saya ragu, saya gagal menjadi dosen. Setelah ibu saya mengikhlaskan saya untuk berkiprah di luar Negeri saya lolos menjadi dosen di Australia,“ tandasnya.
Sementara itu, Gus Aria Muhammad selaku Ketua Yayasan Pesantren Progresif Bumi Sholawat, menympaikan bahwa para santri sekarang mengalami kemajuan yang pesat.
“Dua puluh tahun lalu santri yang seperti Gus Nadir bisa dihitung jari, tapi sekarang banyak santri-santri NU di Amerika, Jerman dan sebaigainya,“ ungkapnya.
Penulis: Boy Ardiansyah