• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

HAN 2021, Khofifah Ajak Lindungi Anak dengan Vaksinasi

HAN 2021, Khofifah Ajak Lindungi Anak dengan Vaksinasi
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi kepada siswa. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi kepada siswa. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada Jumat (23/07/2021) dijadikan momentum dan spirit untuk melindungi anak-anak Jatim dengan mengikutsertakan mereka pada program vaksinasi. Itu diperlukan mengingat pandemi Covid-19 belum reda.

 

"Anak-anak kita di Jawa Timur harus kila lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12-17 tahun," kata Khofifah usai mengikut acara peringatan HAN 2021 secara virtual di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

 

HAN 2021 kali ini mengangkat tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju dengan tagline #AnakPeduliMasaPandemi. Khofifah menjelaskan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan HAN kali ini penuh tantangan karena pandemi Covid-19 yang juga memapar banyak anak di Jatim.

 

“Implikasi pandemi ini  bagibanak- anak begitu besar. Banyak anak mengalami berbagai persoalan, seperti masalah pengasuhan karena orangtuanya positif Covid-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar, serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah," ujarnya.

 

Berdasarkan laporan Komite Penanganan Covid-19 Nasional   di laman covid19.go.id per tanggal 21 Juli 2021, tercatat jumlah kasus tekonfirmasi positif di Jawa Timur mencapai 249.242 kasus. Dengan 22.107 kasus di antaranya adalah kasus yang menyerang pada anak-anak dengan usia di bawah usia 18 tahun.

 

"Dari 249.242 kasus positif covid-19 di Jawa Timur tersebut, terdapat 16.495 jiwa yang meninggal dunia. Dan dari 16.495 jiwa yang meninggal tersebut, sebanyak 93 jiwa anak-anak (46 anak usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun)," tandas Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

 

Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Timur ini banyak terjadi pada klaster keluarga. Klaster keluarga adalah penyebab virus korona yang berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah. Biasanya, penyebaran berawal dari seseorang yang telah lebih dulu terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

 

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif. Antara lain membiarkan anak anak bermain bersama di lingkungan komplek atau perumahan tanpa protokol kesehatan. Atas alasan itulah vaksinasi diperlukan termasuk kepada anak-anak.

 

Ditegaskan Khofifah, pemberian vaksin anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi virus korona, tapi juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM.


Metropolis Terbaru