• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Rehat

Hari Ini, Gus Baha Berusia Setengah Abad

Hari Ini, Gus Baha Berusia Setengah Abad
KH Bahauddin NUrsalim atau Gus Baha saat tampil di Gresik. (Foto: NOJ/Hk)
KH Bahauddin NUrsalim atau Gus Baha saat tampil di Gresik. (Foto: NOJ/Hk)

Surabaya, NU Online Jatim 

Sosok Gus Baha benar-benar menjadi magnit di dunia maya dan nyata. Kajian virtualnya dinikmati banyak kalangan dan lintas generasi. Tak semata dari kalangan santri, juga mereka yang berlatar belakang pendidikan kampus. Saat berkenan hadir secara fisik, kehadirannya demikian dielukan.

 

Khusus di dunia maya, kiai bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini memiliki ribuan pengikut setia. Satu dari sekian buktinya bisa dilihat dari banyaknya jumlah penonton video ceramah yang diunggah melalui kanal Youtube. Pada salah satu video, jumlah penontonnya bahkan mencapai ribuan. Yang menarik, meskipun terkenal, ternyata dia tidak memiliki akun media sosial. Tidak punya smartphone dan sejenisnya. Setiap hari hanya ditemani hape jadul yang cukup untuk SMS dan menelpon.

 

Terkait hal ini, saat menjadi bintang tamu dalam acara Shihab & Shihab milik Najwa Shihab, dirinya menjelaskan tidak ambil pusing dengan jutaan jamaah yang dimiliki. Ia hanya mengingat kisah Nabi Ibrahim terkait panggilan untuk berkunjung ke Baitullah. Bahwa yang dilakukan adalah meminta bantuan kepada Allah SWT langsung untuk keperluan tersebut. Buktinya? Hari ini, dengan keterbatasan alat komunikasi yang dimiliki, materi keagamaan Gus Baha bisa menembus banyak kalangan.    

Gus Baha adalah seorang ulama yang berasal dari Narukan, Krangan, Rembang, Jawa Tengah. Dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang al-Quran.

 

Dia adalah putra dari pasangan ulama ahli al-Quran, KH Nursalim al-Hafizh dan Hj Yuchanidz Nursalim. Dari silsilah keluarga sang ayah, Gus Baha merupakan generasi keempat dari keluarganya yang merupakan ulama ahli al-Quran. Sementara itu, dari garis keturunan sang ibu, Gus Baha merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.

 

Pendidikannya dimulai sejak belia dengan belajar al-Quran kepada sang ayah. Saat remaja melanjutkan pendalaman ilmu keagamaan kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.

 

Sejak saat itulah keilmuan Gus Baha terlihat lebih menonjol dari santri lain. Ia juga bahkan menjadi sosok santri yang dekat dengan para kiai. Selain itu, juga kerap dijadikan sebagai contoh santri teladan terutama saat berbicara tentang kriteria santri ideal.

 

Setelah menikah tahun 2003, Gus Baha memulai perjalanan baru bersama sang istri di Yogyakarta. Di sana, Ia juga sempat menjadi guru dari lima orang santri alumni Pesantren Al-Anwar yang menyusul agar tetap bisa mengaji kepadanya. Dari sinilah kemudian banyak masyarakat sekitar yang turut mengaji.

 

Gus Baha sempat pulang ke Rembang saat sang ayah sakit, namun kemudian kembali ke Yogyakarta untuk meneruskan perjuangannya. Sampai kini, selain aktif di pengajian, Gus Baha juga mengambil peran di Lembaga Tafsir Al-Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Bahkan menjabat Ketua Lajnah Mushaf di universitas tersebut.

 

Dalam karier tafsir al-Quran di Indonesia, Gus Baha termasuk pendatang baru. Salah seorang Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga merupakan satu-satunya ulama yang berlatar belakang pendidikan nonformal dan nongelar di jajaran Dewan Tafsir Nasional.

 

Selain menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur'an LP3IA, sejak tahun 2006 juga mengasuh pengajian tafsir Al-Quran di Bojonegoro, Jawa Timur. Tanpa diketahui banyak orang, Gus Baha juga kerap kali mengunjungi satu pesantren ke pesantren lain. Upaya ini dilakukan guna memberikan paparan kepada para santri tentang tafsir dan hadits.

 

Dan hari ini, Selasa (29/9/2020) Gus Baha telah berusia 50 tahun karena lahir di tanggal yang sama pada 1970 lalu. Semoga dengan bertambahnya usia, akan kian banyak manfaat yang ditebarkan untuk agama, umat dan bangsa.


Editor:

Rehat Terbaru