• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Malang Raya

Hari Musik Nasional, Ini Kata Vokalis Gambus Kader Ansor Malang

Hari Musik Nasional, Ini Kata Vokalis Gambus Kader Ansor Malang
Abdurrachim Al-Bagier bersama gambus Al-Zanizibar saat tampil di satu acara sebelum pandemi COVID-19. (Foto: NOJ/MJ)
Abdurrachim Al-Bagier bersama gambus Al-Zanizibar saat tampil di satu acara sebelum pandemi COVID-19. (Foto: NOJ/MJ)

Malang, NU Online Jatim

Tanggal 9 Maret ditetapkan pemerintah sebagai Hari Musik Nasional. Peringatan itu ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013. Vokalis gambus Al-Zanzibar Malang yang juga kader Gerakan Pemuda Ansor setempat, Abdurrachim Al-Bagier, memaknai musik sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

 

Bagi pria yang akrab disapa Al-Bagier itu, musik adalah bagian dari hidupnya. Dengan musik ia mengaku bisa menikmati hidup, selain memuji Allah juga banyak bershalawat dalam syair-syair. "Music its my life. Memuji Rasul melalui lantunan musik sesuai aransemen kami," katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (09/03/2021).

 

Al-Bagier lantas menceritakan pengalamannya saat tampil di hadapan para santri. Saat itu, kata dia, animo para santri yang hadir begitu tinggi. Penonton bersama-sama menirukan syair yang dinyanyikan Al-Bagier sehingga membuat suasana heboh. Dipadu dengan bunyi alat music keyboard, biola, ketipung, dan lainnya, yang lagu yang terdengar menimbulkan aura positif..

 

"Seperti shalawat ‘Ya Imamarrusli’ bisa kami cover dengan musik yang kami inginkan. Hampir ngepop-ngerock, tapi tidak menghilangkan musik Arabic-nya di situ," ungkap Wakil Ketua GP Ansor Purwoasri itu.

 

Al-Bagier menceritakan, kelompok gambus Al-Zanzibar yang ia ikuti berdiri sekitar tahun 2006. Saat itu, Al-Zanzibar dibuat dengan ide bagaimana membuat musik gambus yang simple yang meriah, dan elegan untuk ditampilkan.

 

"Selama ini saya melihat musik-musik organ tunggal seperti dangdut dan sejenisnya bisa dibuat organ tunggal. Masa gambus Arabic tidak bisa," ucapnya.

 

Nama Al-Zanzibar dipilih mengambil nama sebuah kota di Afrika. Zanzibar ialah kota yang kaya dengan hasil cengkehnya. Diharapkan, dengan nama itu menjadi produktif dan kaya dengan karya-karya yang dilahirkan.

 

"Saya mencoba meramu atau membuat musik gambus dengan format organ tunggal seperti ini. Alhamdulillah dari 2006 sampai sekarang kehadiran Zanzibar bisa diterima di masyarakat dengan baik," kata Al-Bagier.

 

Editor: Nur Faishal


Malang Raya Terbaru