• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Harlah, Pelajar NU Sumenep Gelar Istighotsah Serentak di 22 Titik

Harlah, Pelajar NU Sumenep Gelar Istighotsah Serentak di 22 Titik
Zaynollah, Ketua PC IPNU Sumenep. (Foto: NOJ/ Habib).
Zaynollah, Ketua PC IPNU Sumenep. (Foto: NOJ/ Habib).

Sumenep, NU Online Jatim

Sudah 67 tahun Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) hadir mempersiapkan dan menjaga anak negeri, merawat dan menjaga putra-putri warga NU. Waktu yang cukup panjang kiranya, namun tidak pernah cukup untuk mewujudkan cita-cita pendiri. Yakni mencetak kader yang berilmu yang memiliki kedekatan dengan masyarakat, bukan kader yang mencipta jarak dengan masyarakat.

 

Penegasan ini disampaikan oleh Zaynollah, Ketua Pimpinan Cabang IPNU Sumenep, saat memberikan sambutan dalam acara istighotsah serentak di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bluto, Rabu (24/02/2021). Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) IPNU yang ke-67 ini dihadiri alumni dan seluruh kader IPNU setempat.

 

Ia mengisahkan, betapa indahnya perjalanan dalam berproses di organisasi pelajar NU tersebut. Masa di mana betul-betul dididik untuk menjadi generasi muda NU yang tangguh, bertanggung jawab, dan memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.

 

“Betapa tidak, di Sumenep ada 22 Pimpinan Anak Cabang (PAC), yang hari ini secara serentak melaksanakan istighotsah. Selain itu, ditambah puluhan Pimpinan Ranting (PR) di desa-desa, dan ratusan Pimpinan Komisariat (PK) di sekolah atau madrasah, serta Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) di tingkatan kampus. Bahkan, tercatat ada dua Pimpinan Anak Ranting (PAR) di tingkatan dusun yang hari ini aktif berkegiatan,” tuturnya.

 

Pemuda yang juga Koordinator Gusdurian Sumenep ini mengatakan, dinamika lain dalam berproses di IPNU cukup beragam. Semisal ada seorang pengurus yang telah menjadi kepala keluarga dengan tiga orang anak, namun tetap aktif berkegiatan dan berkhidmat di IPNU. Usahanya dalam membagi waktu, layak menjadi contoh.

 

“Bukan kader IPNU namanya jika mengeluh dan tidak  tangguh menghadapi itu semua. Tidak mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa,” ujarnya.

 

Tak sampai disitu, ia pun mengajak kepada seluruh kader untuk satu frekuensi dalam semangat bersama. Sudah saatnya merapikan barisan, menyatukan kekuatan dalam satu komando. Mengingat, IPNU merupakan organisasi pelajar terbesar yang memiliki jumlah keanggotaan dan jaringan kelembagaan terbanyak.

 

“Sayangnya, hari ini kita seakan tidak berbuat apa-apa karena berdiri sendiri, tidak bersatu. Ini harus menjadi catatan besar kita bersama,” tegas pengurus Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur ini.

 

Ia menyebutkan, bahwa secara garis besar ada tiga hal dalam orientasi gerakan IPNU Sumenep hari ini. Meliputi penguatan aqidah dan keilmuan, peningkatan potensi dan distribusi kader, dan kemandirian pelajar.

 

“Dari tiga hal ini diupayakan agar kader IPNU menjadikan aspek pendidikan sebagai medium utama, sehingga dapat menjadi pelajar yang berdaya saing di berbagai aspek. Selain itu, juga agar dapat menjadi pelajar yang mandiri tanpa memiliki ketergantungan kepada pihak llain secara berlebihan. Mari kita bergandeng tangan mewujudkan ini semua,” pintanya.

 

Terakhir, alumni Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Nurud Dhalam Ganding Sumenep ini menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh alumni di berbagai tingkatan, yang telah mengupayakan yang terbaik dalam melakukan bimbingan dan arahan.

 

 

“Berkat para alumni, kami bisa merasakan nikmat ber-IPNU dengan penuh khidmat dan rasa syukur. Oleh karena, bimbingan dan arahan tetap kami titipkan kepada panjenengan semua, agar eksistensi dan stabilitas organisasi tetap terjaga,” pungkasnya.

 

Editor: Romza

 


Editor:

Madura Terbaru