• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Madura

Harlah ke-71, Fatayat NU Sumenep Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan

Harlah ke-71, Fatayat NU Sumenep Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan
Istimewa
Istimewa

Sumenep, NU Online Jatim

Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) kini sudah berusia 71 tahun sejak di deklarasikan. Pada momentum Hari Lahir (Harlah) ke-71 ini Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Sumenep mengajak menguatkan karakteristik sebagai perempuan muda NU yang muslimah. Baik dalam tindakan maupun ucapan. Serta mampu menuai manfaat di tengah kehidupan sosial. 

 

Demikian disampaikan Nyai Dina Kamilia, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sumenep, bahwa keberadaan Fatayat NU harus mampu meneguhkan peran perempuan di tengah-tengah masyarakat. Sebab menurutnya perempuan adalah bagian dari tonggak kehidupan sosial.

 

"Dengan Harlah ini saya berharap Fatayat NU Sumenep terus istiqamah menjadi wadah untuk meneguhkan kaum perempuan dalam menunjukkan karakter positifnya sebagai bagian dari masyarakat. Mengingat bahwa kaum perempuan adalah tonggak sosial dengan perannya sebagai istri, ibu dan sekaligus anak serta bagian dari warga negara dalam arti luas," ungkap perempuan yang akrab disapa Nyai Dina tersebut.

 

Baginya, kemajuan teknologi informasi yang pesat selama ini sudah menjadi corong perkembangan zaman, namun harus mampu dikusai bahkan menjadi penggerak dengan tetap menjaga citra dirinya.

 

"Tema yang sangat baik dan mencerahkan. Di masa depan, perempuan harus semakin mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Adaptasi dalam hal bisa menyesuaikan diri tanpa kehilangan status sebagai pemudi muslimah yang dalam ucapan dan tindak-tanduknya berdasarkan nilai-nilai kebaikan yang anfa'uhum linnas," ujarnya.

 

Sementara itu, Husnul Khatimah, Ketua 1 PC Fatayat NU Sumenep berharap agar eksistensi Fatayat lebih konkret dan menjadi organisasi pemudi NU yang inklusif. Dirinya juga menekankan agar program kerja dan kegiatan ke depan disinkronkan dengan tema Harlah Fatayat NU tahun ini.

 

"Saya pribadi menilai ini tema yang penting. Itu kenapa saya menginginkan Fatayat menjadi komunitas yang inklusif. Mau tidak mau siapapun harus menghadapi era baru ini, era digital, di mana semua hal bergerak secara cepat, berubah secara cepat dan kita, perempuan harus selalu siap beradaptasi dengan keadaan ini," ujarnya.

 

Pandemi Covid-19 telah banyak menuai persoalan yang sampai hari ini belum dapat diselesaikan. Baik di bidang ekonomi, pendidikan maupun kehidupan sosial lainnya. Oleh sebab itu, dirinya berharap agar keberadaaan Fatayat NU mampu mengentaskan persoalan tersebut.

 

"Terlebih di masa pandemi sekarang. Tidak sedikit perempuan yang punya peran aktif di bidang ekonomi, gimana caranya para perempuan ini akan selalu punya solusi berkaitan dengan kegiatan ekonomi di masa digital sekaligus pandemi ini. Begitu juga di ranah pendidikan dan lainnya," imbuhnya.

 

Tidak hanya itu, Fatayat NU Sumenep juga menggelar ragam kegiatan untuk memeriah Harlah ke-71. Diantaranya ziarah ke maqbarah muassis NU, mengumpulkan mukena untuk dibagikan ke beberapa masjid.

 

Program edukasi pencegahan stunting untuk calon ibu dan ibu hamil. Berbagai kajian yang temanya berkaitan dengan isu-isu perempuan. Dan bahkan setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting juga akan melakukan pengibaran bendera Fatayat NU selama sepekan.

 

 

"Kegiatan tersebut kami gelar secara bersama-sama di semua tingkat struktural. Mulai dari PC, PAC dan bahkan Pimpinan Ranting (PR)," tandas Husnul.

 

Penulis: Ibnu Abbas

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru