• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Ibu Hamil Tak Boleh Lihat Gerhana Bulan, LFNU Jatim: Itu Mitos

Ibu Hamil Tak Boleh Lihat Gerhana Bulan, LFNU Jatim: Itu Mitos
Penjelasan proses gerhana bulan total pada Rabu besok, 26 Mei 2021, yang dikeluarkan LFNU Jatim. (Foto: NOJ)
Penjelasan proses gerhana bulan total pada Rabu besok, 26 Mei 2021, yang dikeluarkan LFNU Jatim. (Foto: NOJ)

Surabaya, NU Online Jatim

Gerhana bulan total akan terjadi pada Rabu (26/05/2021) petang besok. Karena gerhana bulan besok ialah tipe umbran, maka bisa dilihat dengan telanjang mata. Tanpa memerlukan alat khusus. Namun, ada pandangan umum yang beredar di tengah-tengah masyarakat, wanita hamil dilarang melihat gerhana, baik matahari maupun bulan. Fakta atau mitos?

 

Khusus untuk gerhana bulan, Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur KH Shofiyulloh alias Gus Shofi mengatakan bahwa pandangan soal itu tidak benar. Menurutnya, gerhana bulan tidak memengaruhi kesehatan apabila disaksikan dengan mata telanjang, termasuk bagi wanita yang tengah hamil.

 

“Itu mitos,” kata Gus Shofi dihubungi NU Online Jatim, Selasa (25/05/2021).

 

Ia menjelaskan, gerhana bulan total Rabu besok bisa disaksikan dengan telanjang mata dan bisa dilihat dari daerah mana pun di Jawa Timur. Awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbenam. Orang-orang baru bisa melihatnya saat petang sekira pukul 18.49 WIB. Saat itu, bulan sudah tertutup bayangan bumi sekira 45 persen.

 

“Jadi, nanti Matahari terbenam kisaran pukul 17.19 WIB, itu (gerhana bulan total) baru akan kelihatan. Saat itu sudah 45 persen wajah bulan yang tertutupi. Tertutup total pukul 18.11, Maghrib dapat setengah jam (bulan) tertutup sempurna selama kisaran 14 menit,” ujar Gus Shofi.

 

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyebut gerhana bulan total Rabu besok adalah jenis super blood moon. Artinya bakal terlihat bias warna merah saat gerhana bulan terjadi. Soal itu, Gus Shofi mengatakan bahwa warna kemerah-merahan terlihat karena saat bulan melewati bayangan inti bumi posisinya agak ke pinggir. Sehingga atmosfer bumi membiaskan warna merah.

 

Itu berbeda dengan super dark moon yang ketika gerhana terjadi wajah bulan terlihat gelap. Itu terjadi karena posisi bulan betul-betul berada di tengah bayangan inti bumi. Dalam Ilmu Falak, papar Gus Shofi, gerhana bulan dibagi berdasarkan warna yang secara garis besar terbagi dua, yaitu merah dan hitam.

 

Gus Shofi menuturkan, LFNU Jatim sendiri telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh LFNU kabupaten/kota se Jatim terkait fenomena gerhana bulan total besok. Isinya, di antaranya, LFNU se Jatim diminta melakukan observasi kejadian alam itu untuk pengembangan Ilmu Falak. Warga NU juga diminta melaksanakan Shalat Gerhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru