• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Industri Halal Jawa Timur, Potensi Besar Ekonomi Nasional

Industri Halal Jawa Timur, Potensi Besar Ekonomi Nasional
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Jumadi, dalam acara tentang industri halal di Surabaya, Selasa (30/03/2021). (Foto: NOJ/AA)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Jumadi, dalam acara tentang industri halal di Surabaya, Selasa (30/03/2021). (Foto: NOJ/AA)

Surabaya, NU Online Jatim

Kawasan industri halal di Jawa Timur yang tengah dibangun berpotensi besar berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional. Atas alasan itulah Bank Jatim Syariah dan beberapa instansi lain menyelenggarakan seminar secara hybrid bertajuk ‘Peranan Kawasan Industri Halal dalam Mendorong Jawa Timur (Jatim) Bangkit 2021’ di Hotel Grand Mercure Surabaya, Selasa (30/03/2021).

 

Asisten Perekonimian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Jumadi menuturkan, melihat jumlah penduduk Muslim di Indonesia, Jatim merupakan daerah terbesar populasinya. Sehingga proyeksi masa depan untuk kawasan atau agenda industri halal menjadi peluang yang sangat besar.

 

“Sistem kita sudah, kalau bahasanya Syahrini sudah sesuatu ekosistemnya. Penduduk kita secara nasional sudah 90 sekian persen Muslim, di Jawa Timur apalagi. Apalagi ketika Industri halal sudah datang,” ujar Jumadi.

 

Ia menambahkan, meskipun industri halal belum terlaksana secara maksimal, bahkan bisa dibilang masih belum siap, tetapi melihat program-program provinsi Jatim Jumadi optimistis program tersebut bisa mencapai target.

 

“Ini menarik sekali belum apa-apa sudah laku. Kawasan ini terintegrasi, semuanya disediakan, bahkan di luar pun Provinsi Jawa Timur sudah menyiapkan pembinaan-pembinaan. Ada pembinaan sertivikasi halal dan fasilitas,” kata Jumadi.

 

Menurutnya, industri halal sekarang menjadi kebutuhan primer di beberapa negara. Karena pola dan prilaku halal sudah menjadi gaya hidup dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Kita lihat negara-negara dalam tanda kutip non-Muslim, walaupun halal sekarang tidak teridentifikasi halal agama. Jadi semacam life style, jadi gaya hidup halal. Sehingga penduduk dunia membutuhkan, bahkan di Thailand ada dapur halal, di Korea ada wisata halal, Australia dan Brasil pemasok daging halal,” tandasnya.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru